Sabtu, 19 Mei 2012

Ringkasan majima nikaya


1.    MULAPARIYAYA S.
2.    SABBASAVA S.
Tmpt : Jeta Savathi
LB: SB menerangkan kpd pr B. ttg penghentian dukkha
Inti :
1.                  SB menerangkan kpd pr B. penghentian dukkha dgn melihat, pengendalian diri, penahanan, penghindaran, penghapusan & pengembangan
2.                  Dukkha dpt dihilangkan dgn melihat (dasana)
3.                  Kalimat penjls : Dukkha akan terhenti pd diri seseorg yg mengerti & melihat, bila seseorg tdk memperhatikan dgn benar maka akan muncul dukkha baru & bertambah dukkha yg telah ada
Ket : Dgn memperhatikan hal-hal yg perlu diperhatikan & tdk memperhatikan hal-hal yg tdk perlu diperhatikan , dukkha yg baru tdk akan muncul & dukkha yg lama dpt dihilangkan
4.                   Hal yg tdk perlu diperhatikan (nafsu indera, keakuan & ketdktahuan)
5.                  Hal yg perlu diperhatikan (Empat kebenaran mulia)

v Dukkha dpt dihentikan kan dgn pengendalian diri (samvara )
Seorg B./siswa berpikir dgn bijaksana mengendalikan panca inderanya. Dukkha akan muncul pd siswa yg pikirannya tdk terkendali serta dukkha tak akan muncul jika pikiranya terkendali.
v Dukkha dpt  dihentikan dgn penggunaan (patisevana)
Seorg bijaksana berpkr bhw menggunakan kebtuan pokok sebagai penunjang dlm menjlni kehidupan suci
v Dukkha dpt dihentikan dgn penahanan (Adhivasana) : Seorg siswa berpikir dgn bijaksana menahan segala sesuatu yg tak diinginkan terjadi dlm kehidupan luhur.
v Dukkha dpt dihentikan dgn penghindaran (parivajjana) : Seorg siswa berpikir dgn bijaksana dpt menghindari sesuatu yg menghalagi dlm menjalali kehidupan luhurnya.
v Dukkha dpt dihentikan dgn penghapusan  (Vinodana)
Seorg siswa berpikir dgn bijaksana tdk membiarkan pikirannya penuh dgn nafsu indera & memusnahkan pikiran-pikiran yg penuh nafsu
v Dukkha dpt dihentikan dgn pengembangan (bhavana)
Seorg siswa berpikir dgn bijaksana mengembangkan sattasambojjhanga  
3.    DHMMDAYADA Sutta. = pewaris Dhamma
Tmpt : Jeta, savathi
LB : SB mengajarkan agar pr siswa menjadi pewaris dlm Dhmm (Dhmmdayada) & bkn pewaris dlm materi (amisadayada)
Dhmm sbg pewaris (berjln sesuai dgn pendahulu/gocara)
Berlindung pd diri sndri (melaksanakan 4 nupasana = tubuh-kaya, perasaan-vedana, pencerapan-sanna, bentuk2 pikiran-formasi mental.
Inti : B. Sariputta mengajarkan ttg
1.  B. yg hdp sbg pertapa tdk melatih diri dlm ketenangan (viveka)
2.  B. yg hdp sbg pertapa melatih diri dlm ketenangan
Tiga hal yg perlu dikritik :
1.  sbg pertapa ia tdk melatih diri u/ tenang
2.  tdk meninggalkan apa yg hrs diajarkan guru u/ ditinggalkan
3.  ia sibuk, tdk hati2, sering berbuat salah & tdk menyukai ketenangan.
Tiga hal yg hrs dipuji
1.  sbg pertapa ia melatih diri u/ tenang
2.  ia meninggalkan apa yg diajarkan guru u/ ditinggalkan
3.  ia tdk sibuk, hati2, tdk berbuat salah & menyukai ketenangan
pelenyapan kejahatan dgn jln tengah akan menghasilkan ketenangan (upasamaya), kemampuan batin (abhinnaya), penerangan (sambodhaya) & nibbana.
Majjhimapatipd/jln tengah (jln mulia berunsur delapan) :
1.  samma ditthi – pandgn benar
2.  samma sankappa – pikiran benar
3.  samma vaca – ucapan benar
4.  samma kammanta – perbuatan benar
5.  samma ajiva – penghidupan benar
6.  samma vayama – ucapan benar
7.  samma sati – perhatian benar
8.  samma samadhi – pemusatan benar
4.    BHAYABHERAVA Sutta.
5.                  ANAGANA Sutta. = kekotoran batin yg diumpamakan seperti bukit
Tmpt : Jeta
LB : B. Sariputta membabarkan ttg 4 jenis org
Inti : 4 jenis org tsb adalah :
1.  org yg mempuny kekotoran batin ttp tdk menyadarinya
2.  org yg mempuny kekotoran batin & menyadari keberadaannya
3.  org yg tdk mempuny kekotoran batin & tdk mengetahuinya
4.  org yg tdk mempuny kekotoran batin & mengetahuinya dgn benar
org yg mengetahui keadaan batinnya disebabkan o\ nafsu, kebencian & kedunguan serta batinnya tercemari
org yg mengetahui keadaan batinnya disebabkan berush melenyapkan nafsu, kebencian, & kedunguan serta batinnya tdk tercemari nafsu.
Keinginan B. yg muncul secara salah disertai dgn kemarahan & ketdk puasan disebut Anangana, cnthnya :
1.  mengaharapkan B. tdk mengetahui kesalahannya
2.  mengharapkan agar B. menggugat apatti scr pribadi
3.  mengharapkan agar B. yg setara menggugat kesalahannya
4.  mengharapkan SB bertanya hanya kpdnya sblm membabarkan Dhmm
5.  mengharapkan hanya dirinya yg menerima nisidana (kain duduk)
6.  mengharapkan hanya dirinya yg membabarkan Dhmm kpd pr B.
7.  mengharapkan hanya dirinya yg menerima persembahan
8.  mengharapkan persanjungan dr perumah tangga
9.  suka merendahkan org lain atau teman sepenghidupan luhur
10.              batinnya diliputi keragu-raguan
11.              tdk membangkitkan penyadaran jeli
pahala dari pelaksanaan Nupasana / pengembangan 4 perhatian :
1.  mempero\ jhana2
2.  Pubbenivasanusatinana (kemampuan u/ melihat kehidupan2 masa lampau).
3.  Dibbacakkhu (kemampuan u/ melihat kehidupan & kematian)
4.  Asavakkhayanana (kemampuan u/ melenyapkan kekotoran batin)
6.    AKANKHEYA Sutta.
7.    VATTHUPAMA Sutta.
Tmpt : Jeta, Savathi
LB :
v SB memberikan nasehat kpd pr B. dgn perumpamaan kain yg bernoda miskipun dicelup warnanya tak akan bersih begitu juga batin yg terkotori & bernoda akan membawa kelahiran kembali pd alam penderitaan
v Sebaliknya pikiran yg tak terkotori atau ternoda akan membawa pd kelahiran yg menyenangkan bagaikan kain yg bersih & terang stlh dicelup akan menjadi cemerlang.
SB menguraikan ketdk sempurnaan yg mengotori moral :
1.  Keserakahan
2.  Keinginan jahat
3.  Kemarahan
4.  Kekikiran
5.  Kesombongan
6.  Kecurangan
7.  Penipuan
8.  Kelalaian
9.  Pemabukan
10.              Penghinaan
11.              Tebal muka
12.              Keirihatian
Cara menghilangkan noda batin:
1.  pengembangan 4 apamana
2.  rajin/bersemangat dlm mengembangkan kewaspdan
3.  melatih ketenangan/samatha
4.  melaksanakan meditasi/vipassana
8.                  SALEKKHA Sutta.
pemusnahan pandgn ttg “Atta Ditthi” (Brahmajala S.)
Tmpt : Jeta, Taman milik Anathapindika, Savatthi
LB:berkenaan dgn pemusnahan pandagan ttg “Atta Ditthi” & loka ditthi (pandgn ttg adanya jiwa & dunia/tubuh) atas pertanyaan B. Mahacunda kpd SB
Inti:SB menerangkan muncul, dasar & pelaksanaan dgn melihat sebgm adanya dgn pengertiann yg benar “ini bukan milikku, ini bukan jiwaku”.
Ariya Dhmm :
1.  bebas dari nafsu
2.  bebas dari Dhmm yg tdk berguna cnth congkak, marah, dendam
3.  mencapai jhana
pemusnahan yg efektif dlm :
1.  org lain kejam, kita tdk kejam
2.  org lain iri hati, kita tdk iri hati
3.  org lain berucap salah, kita berucap benar
4.  org lain berpikir salah, kita berpikir benar
5.  org lain serakah, kita tdk serakah
6.  org lain pemarah, kita penyabar
7.  org lain tdk hati2, kita hati2
8.  org lain malas, kita semangat
9.    SAMMADITTHI Sutta.
Pandgn benar menurut Samaditthi S. yaitu pandgn u\ mengerti Catur Ariya Saccani, hukum karma & 10 pengertian kehidupan / persoalan. Bgm membasmi ttg atta dpt diatasi dgn Catur Ariya Saccani. Apakah perbedaan antara batin & pikiran.
10.              SATIPATTHANA Sutta.
11.              CULLASIHANANDA Sutta.
12.              MAHASIHANANDA Sutta. (M.I.II.12)
 khotbah yg diberikan oleh SB belum pernah mendengar & bisa menggetarkan hati/batin sehingga merindingkan bulu roma.
Judul khotbah ini Lomahaŀsanapariyaya (uraian Dhmm yg dpt mendirikan bulu roma / bulu bergidik)
Tmpt : hutan kecil (sebelah barat dari kota Vesali).
LB : berkenaan dgn Sunakkatha Lichaviputta yg menghina SB yg baru saja meninggalkan Dharma & Vinaya & dia berpandgn salah. Namun sebenarnya hinaan itu merupakan suatu pujian bagi SB
Sariputra thera yg berpindpta mendengar ucapan Sunakkhata “Pertapa Gautama tdk memiliki kekuatan adi insani, pengetahuan & pandgn yg pantas bagi aryawan pembabaran Dhmm-Nya hanya didasarkan pd perenungan, penalaran, serta pemikirannya kendatipun ini mungkin membawa pd pembebasan dari penderitaan bagi siswa yg mengikutinya”
Pernyataan itu tdk dpt menjatuhkan SB krn :
1.  SB Maha Suci, yg telah mencapai penerangan sempurna
2.  mempuny Maha Iddhi (kemampuan batin)
3.  mempuny Dibba Sota yg suci
4.  mempuny kemampuan mengetahui pikiran org lain
Berkenaan dgn hal tersebut SB kemudian membabarkan ttg 10 kekuatan (Dasa Sila) yg dimilikinya yaitu :
1.  Sang Tathagata mengetahui kemungkinan & tdk kemungkinan spt 2 kemungkinan yg dimiliki o\ kehidupan maha purisa akan menjadi SB atau raja diraja, tdk mungkin
2.  Sang Tathagata mengetahui matangnya kamma spt ttg pertapa Korakatiya meninggal dgn penyakit epilepsi
3.  kekuatan dlm pengetahuan ttg jln menuju alam2 kehidupan spt org yg memiliki loba akan terlahir di alam setan
4.  kekuatan dlm pengetahuan ttg pelbagai unsur. Tedpt didlm Vijaya S.
5.  kekuatan dlm pengetahuan ttg kecendrungan makhluk hidup
6.  kekuatan dlm kekenduran & kekuatan batin
7.  kekuatan mengenai cara membersihkan noda batin & munculnya jhana. Terdpt di dlm Vatthupama S., Samanapala S, Dhmmcetiya S
8.  kemampuan dlm mengingat kehidupan masa lampau
9.  kemampuan Dibba Cakkhu. Ada 3 mata yaitu : mata daging, mata dewa, mata bijaksana (menurut Sakkhu S)
10.              kemampuan ttg pelenyapan noda batin
Akibat dari 10 kekuatan Tathagata:
1.  menjadi pemimpin dari semua pemimpin
2.  meraungkan raungan singa di dpn banyak org
3.  memutarkan roda Dhmm : Dhmm bersifat keluhuran, keuniversalan, Dhmm ini sudah ada & diputar kembali
Empat integritas/ketangguhan diri (Cattaro Vesarajja):
1.  kebenaran yg telah ditembus sebenarnya blm tertembus
2.  noda2 batin yg telah dilenyapkan ttp sebenarnya blm dilenyapkan
3.  sesuatu yg dikatakan berbahaya ttp sebenarnya tdk berbahaya (bersifat konstruktif)
4.  pembabaran Dhmm tdk langsung membawa pd pelenyapan penderitaan
Delapan klmpk masyarakat :
1.  bangsawan
2.  brahmana
3.  perumah tangga
4.  pertapa/samana
5.  dewa tingkat Catumaharajika
6.  dewa tingkat Tavatimsa
7.  mara
8.  brahma
Empat cara kelahiran
1.  kelahiran melalui telur
2.  kelahiran melalui kandungan
3.  kelahiran melalui kelembaban
4.  kelahiran melalui spontan
SB menerangkan 5 alam jurusan :
1.  neraka (niraya)
2.  binatang (tiracchana)
3.  setan (peta)
4.  manusia (manussa)
5.  dewata (dewa)
Empat praktek hidup yg pernah dijlni SB:
1.  kebertapaan (prmatapa) : berpuasa, telanjang, tidur diatas duri
2.  penodaan (prmalukha) : melumuri tubuh dgn debu, mandi setahun sekali
3.  kejijikan dgn kejahatan (prmajegucchi) : selalu bergerak dgn hati2
4.  pengasingan (prma pavivitta) bersembunyi di hutan
Persepsi dari pr pertapa & brahmana yg salah :
1.  kesucian dipero\ dari makanan
2.  kesucian dipero\ dgn pengembaraan dlm samsara
3.  kesucian dipero\ dgn pengorbanan makhluk hidup
4.  kesucian dipero\ dgn pemujaan api
Julukan kotbah ini lomalamsanapariyaya (uraian Dhmm yg mendirikan bulu roma/bulu bergidik ).
13.              MAHADUKKHAKKHANDA Sutta.
Tmpt : Jeta, taman milik Anathapindika
LB : berkenaan dgn pandgn dari pertapa pengembara sekte lain bhw ajarannya = Dhmm ajaran SB
Inti : SB menjlskan kpd pr B. yg membedakan Dhmm dgn ajaran pengembara sekte lain :
1.  nafsu indera, bahaya dari nafsu indera, jln keluar dari nafsu indera
2.  jasmani, bahaya dari jasmani & jln keluar dari jasmani
3.  perasaan, bahaya dari perasaaan & jln keluar dari perasaan
Lima pengikat nafsu:
1.  jasmani yg diinginkan, disukai & dilihat o\ mata
2.  suara yg diinginkan, disukai & didengar o\ telinga
3.  bau yg diinginkan, disukai & dicium o\ hidung
4.  rasa yg diinginkan, disukai & dikecap o\ lidah
5.  sentuhan yg diinginkan, disukai & dirasa o\ tubuh
Bahaya dari nafsu indera :
1.  pr perumah tangga menempuh mata pencaharian dgn penuh kesukaran, melawan hawa nafsu, panas dll
2.  ush yg tak membawa hasil timbul kekecewaan
3.  bila berhasil terkadang timbul kekawatiran
4.  apabila hartanya diancam bahaya akan menderita
Jln keluar à menghilangkan & melenyapkan keinginan nafsu indera
Jasmani à kegembiraan & kenikmatan yg muncul dari keampanan
Bahaya jasmani à mengalami usia tua, bongkok, rambut putih, menderita krn kesakitan, mengalami kematian dll
Jln keluar à menghilangkan & melenyapkan keinginan nafsu u/ jasmani
Perasaan à bebas dari nafsu indera, bebas dari Dhmm yg tak bermanfaat & berdiam dlm jhana
Bahaya perasaan à tdk kekal, tak dpt tepisahkan dari perubahan
Jln keluar à menghilangkan & melenyapkan nafsu indera pd perasaan
14.              CULLA DUKKHA KHANDA Sutta. (M.I.II.14)
Tmpt : Nigroda Arama, Kapilavathu kerajaan Sakya yg mendasari S. ini berkenaan dgn Mahanamasaka yg telah mengetahui Dhmm yg diajarkan SB, ttp keserakahan, kebencian, & kebodohan msh menguasai & bertahan dlm batin.
Inti :
1.  SB menerangkan hal2 yg menyenangkan dari nafsu indera.
a.   Bentuk2 yg disenangi & dilihat o\ mata yg berhub dgn nafsu indera & merangsang nafsu adalah kita merasa lapar & melihat makanan kesukaan kita, maka timbul nafsu u\ makan.
b.  Suara yg disengi & didengar u/ telinga yg berhub dgn nafsu indera & merangsang nafsu adalah apabila kita mendengar musik yg kita senangi.
c.   Bau yg disengai & dicium o/ hidung yg berhub dgn nafsu indera & merangsang nafsu adalah bau sate
d.  Rasa yg disenangi & dikecap o/ lidah yg berhub dgn nafsu indera & merangsang nafsu adalah apabila kita merasakan rasa ikan asin & kita langsung ingin minta lagi.
e.   Sentuhan yg disenangi & dirasakan o/ tubuh dgn nafsu indera & merangsang nafsu.
2.  Bahaya dari nafsu
a.   Pr perumah tangga menempuh mata pencaharian dgn kesukaran, melawan hawa dingin & panas, gigitan nyamuk & serangga serta haus & lapar.
b.  Pr perumah tangga dlm menjlni (bermata pencaharian) mengalami kegagalan akan membuat sedih, kecewa, dukkha citta & menangis.
c.   Pr perumah tangga yg sudah berhasil diliputi kekhawatiran dlm menjaga serta melindungi kekayaan.
d.  Pr perumah tangga yg hasilnya akan terancam akan berush mempertahankannya & melindungi yg terkadang disertai perlengkapan, saling melukai, menyakiti, & menyiksa.
e.   Pr perumah tangga yg melakukan perbuatan2 salah melalui ucapan, tubuh, pikiran mengakibatkan kelahiran kembali di alam yg menyedihkan.
15.              ANUMANA Sutta.
16.              CETHOKILA Sutta.
17.              VANAPATHA Sutta. (M.I.II.17)
Tmpt : Vihara Jeta
LB : SB menguraikan kpd pr B. ttg berdiam  di hutan belukar. SB menguraikan 4 dasar pertimbangan u\ berdiam disuatu tmpt (pedusunan/gama, kota/nigama, ibukota/nagara, daerah/janapd).
1.  Seorg B. yg tinggal di hutan ttp penyadaran jeli tdk terbangkitkan, batinnya tdk terpusat, noda batin tdk terlenyapkan, serta kemelekatan tdk dpt ditanggalkan, empat kebutuhan pokok sukar dipero\ maka hendaknya meninggalkan hutan tersebut.
2.  Seorg B. yg tinggal di hutan ttp penyadaran jeli tdk terbangkitkan, batinnya tdk terpusat, noda batin tdk terlenyapkan, serta kemelekatan tdk dpt ditanggalkan, empat kebutuhan pokok mudah dipero\ maka hendaknya meninggalkan hutan tersebut
3.  Seorg B. yg tinggal di hutan ttp penyadaran jeli  terbangkitkan, batinnya  terpusat, noda batin  terlenyapkan, serta kemelekatan  dpt ditanggalkan, empat kebutuhan pokok sulit  dipero\ maka hendaknya tinggal di hutan tersebut.
4.  Seorg B. yg tinggal di hutan ttp penyadaran jeli  terbangkitkan, batinnya  terpusat, noda batin  terlenyapkan, serta kemelekatan  dpt ditanggalkan, empat kebutuhan pokok mudah  dipero\ maka hendaknya tinggal di hutan tersebut.
SB juga menjlskan seorg siswa yg berdiam dgn teman sepenghidupan luhur, ttp tak mempero\ kemajuan dlm Dhmm hendaknya meninggalkan org tersebut. Peningkatan batin sebagai dasar pertimbangan u\ berdiam di suatu tmpt bukan pemenuhan kebutuhan hidup.
Sebaiknya seseorg tdk melakukan perbuatan jahat, krn di kemudian hari perbuatan itu akan menyiksa dirinya. Lebih baik seseorg melakukan perbuatan baik, krn stlh melakukanya ia tdk akan menyesal (Dhp.XXII.314).
18.              MADHUPINDIKA Sutta.
19.              DVEDHAVITAKA Sutta.
20.              VITAKKASANTHANA Sutta.
21.              KAKACUPAMA Sutta. (M.I.III.21)
Intinya : ttg kegiatan menambah kebajikan tdk mengeluarkan ucapan jahat
Kesabaran : suatu kondisi dlm diri seseorg dlm menahan diri secara wajar dlm menghadapi ketdk senangan.
Kesabaran terbagi 2 yaitu :
1.  kesabaran jasmani à menghadapi kesabaran dari rasa haus, lapar, sakit, kepanasan
2.  kesabaran batin à pengembangan jasmani secara bertahap, kesabaran apabila disakiti, difitnah, dimarahi, & pd waktu tersinggung.
“Kemerosotan Moral”
1.  Prbhava à sebab kejatuhan, noda-noda batin
2.  Saka Panha Suta à iri hati, keegoisan pd nafsu keinginan
3.  Vathupama à sebab mengotori moral, ketamkan, kemarahan
4.  Salekha à pandgn salah ttg jiwa/atta
5.  Sabasava S. à kekotoran moral
6.  Catuma à ombak, buaya, ikan buas
LB : Berkenaan dgn B. Moliyaphagguna yg terlalu dlm berhubunngan dgn pr B.ni hingga melampaui batas. Inti:
1.  SB menasihati  B. Moliyaphagguna u\ meninggalkan kepuasan & kekawatiran yg ada pd dirinya, dgn mengendalikan pikirannya agar tdk tergoncang, mengeluarkan pikiran yg jahat, serta mengembangkan pikiran yg penuh cinta kasih & kasih sayg.
2.  SB menerangkan ttg kesabaran, bahwa kesabaran seseorng B. dpt diukur apabila ada omongan yg buruk ttg dirinya.
3.  SB membabarkan Dhmm ttg 5 jenis ucapan  :
a.   Sesuai dgn waktunya atau tdk
b.  Mempuny kebenaran atau tdk
c.   Bersifat halus atau tdk
d.  Mengandung manfaat atau tdk
e.   Dissertai cinta kasih atau kebencian.
Terhadap 2 jenis kesalahan :
1.      Kesabaran jasmani yaitu menahan lapar & sakit.
2.      Kesabaran batin yaitu menahan emosi.
22.              ALAGADDUPAMA Sutta.
Tmpt : Jeta, Savatthi
LB : berkenaan dgn pandgn sesat yg dimiliki o\ B.Arittha bhw ajaran SB berkenaan dgn kesenangan indrawi / pemuasan nafsu tdk membahayakan pelakunya. Org tua B.Arittha pembunuh gagak
Intinya :
Ø SBmembabarkan ttg org2 yg belajar Dhmm scr salah diumpamakan spt org menangkap ular yg berbisa dgn cara yg salah
Dhmm yg dipelajari & dipraktekkan scr benar akan memberikan manfaat yg besar ibarat org yg menangkap ular dgn cara yg benar
Dhmm Have Rakkhati Dhmm Cariç = Dhmm akan melindungi bagi org yg mempraktekkannya
Ø SB memberikan perumpamaan bhw Dhmm / ajaran diibaratkan rakit u/ menyeberang bkn u/ dilekati
Ibarat org yg menyeberang sungai dgn mempergunakan rakit begitu sampai ditepi tdk perlu membawa & memikul rakit ke mana2. Dhmm ajaran SB berguna u/ membebaskan diri bkn u/ dilekati
Ø SBmembabarkan ttg 6 dasar pandgn :
1.pandgn ttg rupakhanda (jasmani)
2.pandgn ttg vedana (perasaan)
3.pandgn ttg sankhara (corak batiniah)
4.pandgn ttg sanna (ingatan)
5.pandgn ttg aramana (objek2 di luar diri)
6.pandgn ttg atta yg bkn sbg milikku, bkn diriku, bkn aku.
Ø SB mengajarkan kpd pr B. bhw 5 klmpk kehidupan adalah tdk kekal & merupakan penderitaan
Ø SB mengajarkan ttg pemadaman penderitaan
23.              VAMMIKA Sutta.
Tmpt : Jeta, Savathi
LB : berkenaan dgn pernyataan sesosok dewa berkulit cemerlang bhw sarang semut berasap di mlm hr & terbakar di siang hari. Perbincangan dr Maha Kassapa dgn dewa berkulit cemerlang.
Inti : B.Maha Kassapa  menanyakan kpd SB. Ttg :
1.  sarang semut
2.  berasap di mlm hari
3.  terbakar di siang hari
4.  org pandai
5.  alat
6.  menggali
7.  katak
8.  jln kecil yg bercabang
9.  saringan
10.              kura-kura
11.              rumah jagal (besar)
12.              sepotong daging
13.              ular kobra
14.              Brahmana
Makna:
1.  tubuh yg terbentuk dr 4 unsur besar
2.  nerenungkan hal2 yg terjadi di siang hr
3.  merefleksikan badan, ucapan, pikiran sepanjang mlm
4.  pertapa yg menjadi pemula
5.  kebijaksanaan
6.  energi (samvara=pengendalian diri)
7.  kemarahan
8.  kebingungan
9.  5 rintangan
10.              5 klmpk kemelekatan
11.              5 kesenangan indera
12.              nafsu kesenangan indera
13.              pertapa yg bebas dr samyojana
14.              SB
24.              RATHANAVINITA Sutta.
25.              NIVAPA Sutta.
Tmpt : Jeta
LB : SB memberikan wejangan kpd pr B. ttg samana yg terperangkap dlm cengkraman mara & sebaliknya
Inti: SB menguraikan ttg 3 jenis pertapa/samana Brahmana yg terperangkap mara & satu jenis yg tdk terperangkap
Mara diumpamakan spt umpan, mara yg dimaksudkan adalah 5kesenangan indera, yaitu:
1.  kesenangan sentuhan/jsamani
2.  kesenangan hidung
3.  kesenangan mata
4.  kesenangan telinga
5.  kesenangan lidah
sati ada 5, yaitu:
1.  sati
2.  viriya
3.  sila
4.  khanti
5.  indria
Tiga jenis yg terperangkap dlm cengkraman mara:
1.  pertapa & brahmana yg melekat pd kesenangan indrawi yg terperangkap dlm cengkraman mara diumpamakan spt seklmpk binatang yg tergiur pd umpan yg dipasang o\ pemburu
2.  pertapa & brahmana yg pd awalnya tdk tergiur pd 5 kesenangan indrawi ttg belakangan melekat/tergiur pd umpan diumpamakan spt seklmpk binatang yg pd mulanya tdk tergiur pd umpan yg dipasang o\ pemburu ttp belakangan terperangkap di dlmnya
3.  pertapa & brahmana yg tdk melekat dgn 5 kesenangan indrawi ttp memegang pandgn sesat, diumpamakan spt seklmpk binatang yg tdk tergiur pd umpan yg dipasang o\ pemburu ttp terjerat/terkurung di dlm alat perangkap pemburu.
Jenis pertapa yg tdk terperangkap:
Pertapa & brahmana yg tdk melekat pd 5 kesenangan indrawi tdk memegang pandgn sesat & tdk lengah diumpamakan seperti seklmpk binatang yg tdk tergiur pd umpan yg dipasang o\ pemburu & tdk terperangkap dlm alat perangkap binatang.
SB jg menjlskan Rupa-Jhana & Arupa-Jhana
26.              PASARASI Sutta.
27.              ARIYAPARIYESANA SUTTA (M.I.111.26)
Dibabarkan di Jetavana taman milik Anathapindika, Savathi.
LB : Berkenaan dengan khoptbah Sang Buddha kepada para Bhikkhu di Padepokan seorang brahmana yang bernama Rammaka berkaitan dengan kehidupan Sang Buddha dari sejak lahir hingga pemutaran Roda Dharma.
Intinya : Sang Buddha menguraikan tentang dua jenis pencarian mulia dan tidak mulia.
1.      Pencarian Mulia adalah Pencarian terhadap pembebasa sejati yanng tidak menyebabkan kelahiran kembali.
2.      Pencarian tidak mulia adalah kesenangan nafsu indria yang akan membawa atau menyebabkan kelahiran, ketuaan, kematian, kesengsaraan dan kebodohan.
28.              CULAHATI PADOPAMA  S. (M.I.III.27)
LB : Berkenaan dgn pertanyaan Brahmana Janussoni yg bertanya kpd pertapa Pilotika ttg kebijaksaan pertapa Gotama SB  memberikan perumpamaan menggunakan telapak kaki  gajah  yg disesuaikan dgn pr pendengarnya. Inti dari S. ini adalah :
1.                  SB mengajarkan, mendorong, membangkitkan & memberi harapan kpd sesama yg ahli yg kemudian mereka menajadi muridnya.
2.                  Kpd Brahmana yg ahli, kemudian mereka menjadi muridnya.
3.                  Kpd perumah tangga yg ahli.
Kpd pertapa yg ahli.
29.              MAHA HATHIPADOPAMA S. (MN.I. III.28)
Intinya : B. Sariputta menyatakan ttg segala jenis kebajikan yg termasuk dlm empat kebenaran mullia (Catur Arya Saccani) & pembahasannya menitiberatkan pd kemelekatan ttg Rupakhanda yg menimbulkan penderitaan.
Klmpk Rupa yg terpilih sebagai empat unsur dasar (Maha Bhuta)
1.  Unsur tanah (Pathavi)
2.  Unsur air (Apo)
3.  Unsur panas (Tejo)
4.  unsur dingin (Vayo)
Klmpk nama yanng tergantung pd Maha Bhuta:
1.  Vedana (perasaan)
2.  Sanna (Pencerapan)
3.  Sankhara (bentuk-bentuk pikiran)
4.  Vinnana (Kesadaran)
Cat : Klmpk nama yg berorientasi kpd kesenagan, kepuasan & akan menimbulkan penderitaan (jln menuju lenyapnya penderitaan/Dukkha)
1.  Berkenaan dgn empat unsur Maha Bhuta jangan dilekati.
2.  Memadamkan nafsu keinginan yg termasuk dlm Nama Khanda U\ tdk dilekati.
30.               
31.              CULLASAROPAMA Sutta.
Tmpt: Bukit Gijjhaguta, di kota Rajagaha
LB: Berkenaan dgn Brahmana Pingalakaccha yg memiliki pandgn bhw pertapa2 pengembala sekte lain (Puranakassapa, Makali Gosala, Negantha-Nataputta, Pagoda-Paccayana, Sanjaya-Belataputta) mempuny pengetahuan, cara menjlni kehidupan yg sama dgn SB.
Inti: SB. Menjlskan ttg pembebasan batiniah yg tak berjangkit kembali yg diumpamakan gale kayu
Perumpamaan: Lokiya/berjangkit/pembebasan batiniah yg berjangkit.
1.  persembahan, persanjungan & kemasyuran diibaratkan seperti ranting pohon naan dlm serta dedaunan.
2.  kesempurnaan dlm sila diibaratkan seperti kerak kayu.
3.  kesempurnaan dlm pemusatan diibaratkan seperti kulit kayu.
4.  kesempuratanaan dlm pandgn & pengetahuan diibaratkan seperti batang kayu.
5.  pembebasan batin yg tak berjangkit kembali (akuppacetovimutti) dirinya seorg yg melepaskan asawa + samyojana & mencapai arahat.
32.               
33.              MAHAGOSINGA Sutta.
Tmpt : di hutan Sala Gosinga
LB :  berkenaan dgn pertanyaan B.Sariputta kpd pr B. Thera ttg cara memberikan penghargaan thdp hutan pohon Sala Gosinga yg sgt menyenangkan, malam hari disinari bulan, pohon2 sala semua bermekaran, semerbak & wanginya seakan2 memancarkan aroma surgawi
Inti: SB menegaskan kpd B.Sariputta ttg bgm cara memberikan penghargaan thd hutan pohon Sala Gosinga spt yg telah disampaikan o\ B.2 Thera atas permintaan B.Sariputta
1.  Dhmm yg byk dipelajari, diingatnya dirangkum scr lisan dijaga dgn pikiran diserapi dgn baik o\ pandgn benar, mengajar Dhmm kpd 4 klmpk org dgn ungkapan2 & suku2 kata yg lengkap & tdk meragukan bagi lenyapnya kecenderungan2 (anusaya) yg laten
2.  sorg B. yg berbahagia dlm pengasingan diri merasa bahagia dlm pengasingan diri & mengabdikan diri dlm ketenangan pikiran, tdk melalaikan jhana, memiliki pandgn terang & sering menyepi di pondok2 meditasi
3.  seorg B. mengamati alam semesta dgn mata dewa (dibbacakkhu) yg suci & melampaui kemampuan mata org biasa
4.  seorg B. yg sndrian berdiam di hutan & menghargai kediaman, makan dgn pindpta & menghargai makanan dr pindpta, mengenakan jubah dr kain bekas pembungkus mayat & menghargai pemakaian civara (jubah) memiliki & menghargai pemilikan, keinginan yg sedikit, selalu puas & menghargai kepuasan tenang & menghargai ketenangan tdk terlihat dlm keramaian & menghargainya, bersemangat & menghargai semangat, memiliki & menghargai kesempurnaan sila, sempurna samadhi & menghargai kesempurnaan samadhi, sempurna kebijaksanaan (panna) & menghargai kesempurnaan kebijaksanaan, sempurna kesucian & menhargai kesempurnaan kesucian, pengetahuannya (nana) & penglihatannya (dassana), menghargai kesempurnaan kesucian, pengetahuan & penglihatan
5.  dua org B. yg terlibat dlm pembicaraan ttg abhiDhmm, & mereka saling bertanya satu sama lain, masing2 yg ditanya o\ yg lainnya tanpa merasa dipojokkan & pembicaraan mereka berlanjut sesuai dgn Dhmm
6.  seorg B. yg berkuasa atas pikirannya sndri tdk membiarkan pikiran berkuasa atas dirinya, menghayati di pagi hari ttg apa yg ingin dihayati di pagi hari, menghayati ttg apa yg ingin dihayati di pagi hari, menghayati ttg apa yg ingin dihayati di sore hari.
7.  seorg B. yg kembali dr pindpta & selesai makan, duduk & melipat kakinya bersilang mengembarakan perhatiaan (sati) dirinya & bertekat bahwa saya tdk akan berhenti sampai pikiran sy terbebas dari noda2 batin (asava) krn timbulnya pengetahuan (nana).
34.              MAHAGOPALA S.
Tmpt : Jeta
LB: SB menerangkan ajaran perbandingan antara kesempurnaan pengembala sapi dgn kesempurnaan bagi pr B..
Inti :
1.  tahu bentuk
2.  tahu sifat (memiliki kecendrungan yg berbeda).
3.  menyingkirkan telur lengau (lalat besar/momo)
4.  menutup luka
5.  meniup asap
6.  tahu pelabuhan/sungai (tmpt menyeberang sungai)
7.  tahu air minum
8.  tahu jln
9.  tahu pdng rumput
10.              tdk memeras susu hingga habis
11.              menghormati pemimpin sapi
Perbandingannya dgn kesempurnaan seorg B.:
1)  mengetahui rupa sebagai unsur dasariah & merenungkannya
2)  tahu sifat org bijak & org sesat
3)  mengikis pikiran yg jahat
4)  mengendalikan indera
5)  mengajarkan Dhmm scr terinci
6)  mengunjungi B. yg senior u/ menerima nasehat
7)  tahu makna Dhmm yg dibabarkan SB.
8)  Tahu satu jln beruas 8
9)  Tahu 4 landasan penyadaran jeli (kaya,vedana,sanna, Dhmm)
10)              Tahu batas dlm mempergunakan kebutuhan pokok
11)              Menghormati B. sesepuh yg menjadi pemuka dlm sangha.
Seorg B. yg mempuny 11 kesempurnaan:
1.  menambah pengetahuannya & disiplin
2.  B. yg terhormat
3.  mempuny kata² yg bijaksana
35.              CULAGOPALA S.
36.              CULASACCAKA S. (M.IV.35)
LB : Khotbah ini dibabarkan SB berkenaan dgn Saccaka Nigantha Putta seorg pendebat & pembicara ulung, yg dianggap o\ kebanyakan org sebagai org suci.
Intinya :
a.   SB menjlskan kpd pr siswa bahwa bentuk itu adalah tdk kekal, pencerapan adalah tdk kekal, bentuk-bentuk adalah bukan pribadi, & Dhmm-Dhmm adalah semuanya bukan pribadi.
b.   SB menjlskan kpd pr B. tenntang bgm cara seorg bisa menjadi Arahat
37.              MAHASACCAKA S.
LB: Berkenana dgn Saccaka Nigantha (ahli debat ) yg ingin beertanya kpd SB  ttg pengembangan badan jasmani & batin ia mengira bahwa siswa-siswa SB hanyalah melatih batin tapi tdk tekun dlm melatih jasmani.  Pertapa Saccaka Nigantha adalah seorg pertapa yg sangat terkenal dgn Saccaka perdebatannya , ia datang mencela SB, Dhmm, & Sangha.
Intinya :
1.  SB memberikan ajaran tenntang pengemabangan batin & jasmani.
2.   SB menjlskan  ttg  latihan & perenungan u\ membangun batin melalui Samatha &  Vipassana .
38.              CULATANHASANKHAYA S.
39.              MAHATANHASANKHAYA S.
Tmpt: Jeta, Savatthi
LB: B. Sati Kevattaputta memiliki pandgn jahat/salah menginterprestasikan bahwa kesadaran (viññana) yg sama berpindah-pindah dlm lingkaran kehidupan ini.
Inti:    
Ø SB menjlskan bahwa kesadaran muncul atau timbul krn adanya sebab, & apabila tanpa kondisi maka kesadaran tdk akan muncul (ada).
Ø SB menjlskan ttg perwujudan (sesuatu yg ada & menjadi) muncul & pdm krn makanan.
Ø 3 Sebab Terjadinya Suatu Kelahiran
EMPAT JENIS SARI MAKANAN U\ MENJAGA KELESTARIAN MAKHLUK HIDUP, yaitu:
     Kabalinkähara (Makanan yg dpt ditelan).
     Phassähara ( makanan yg berupa KONTAK / sentuhan)
     Manosancetanähara (makanan berupa KEHENDAK pikiran u\ berbuat).
     Viññanähara (makanan yg berupa KESADARAN).
Empat jenis sari makanan ini memiliki sumber (dana), asal (samudaya), memunculkannya (jati), & yg menjadikannya (pabhava) o\ keinginan (Tanha).
Vinnana à inti dr pd kehidupan = patisandhi vinnana
Kehendak à muncul stlh adanya ekspresi dr kontak
Kontak à berasal dr mata (6 landasan indra) & memiliki kesadaaran atas landasan indera. Gabungan dari landasan + kesadaran + objek
12 NIDANA (sebab-musabab)
1.  Avijjä (Kekotoran Batin / Kebodohan)
2.  Saékhara (Bentuk-Bentuk Karma)
3.  Viññana (Kesadaran)
4.  Namä – Rupa (Batin Jasmani)
5.  Salayatana (Enam Landasan Indera)
6.  Phassa (Kesan-Kesan)
7.  Vedäna (Perasaan)
8.  Tanha (Keinginan Rendah)
9.  Updna (Kemelekatan)
10.              Bhäva (Penjelmaan)
11.              Jati (Kelahiran)
12.              Jara – Marana (Hari Tua, Kematian).
40.              MAHA ASSAPURA S.
Tmpt : Kotapraja Assapura, Angga
LB : SB mengarahkan & membimbing pr B. agar bertingkahlaku layaknya seorg pertapa karena  masyarakat telah  mengetahui & mengenalnya agar menjadi pertapa yg sesungguhnya.
Ú Persembahan yg dipergunakan membawa pahala yg besar.
Ú Penglepasan keduniawian membuahkan & perkembangan
Inti : SB menguraikan Dhmm yg menjadikan  pertapa yg sesungguhnya:
1.  Mempuny rasa malu & takut berbuat jahat.
2.  Mempuny tindakan yg bersih, terbuka & tanpa cela.
3.  Tdk mengangkat diri & merendahkan org lain.
4.  Mempuny ucapan yg bersih
5.  Mempuny pikiran yg bersih.
6.  Mengendalikan enam indera.
7.  Tahu batas dlm makan.
8.  Mempuny perhatian & kewaspdan.
9.  Tinggal di tmpt yg sunyi
perumpamaan seorg samana melihat kerang &  kerumunan ikan di air jernih
uMempero\ kemampuan dlm menelusuri kehidupan masa lampau.
uKemampuan dlm melenyapkan noda batin
uMampu melihat 4 kebenaran mulia
Seorg pantas disebut :
Samana : Tenang dari semua kejahatan
Brahmana : Mengapungkan segala kejahatan
Pemandi : Membersihkan dari semua kejahatan
Ahli Veda : Menamatkan segala kejahatan
Cendekia : Menidurkan segala kejahatan
Ariyawan : terjauhkan dari segala kejahatan
Arahat : bebas dari segala kejahatan
41.              CULAASSAPURA S.
42.              SALEYAKA S. (M.I.V.41)
LB : Dibabarkan SB kpd seorg Brahmana dari Sala mengenai sebab-sebab mengapa ada mahkluk yg terlahir di alam menderita/neraka & mengapa ada mahkluk yg terlahir di alam bahagia/surga.
Intinya : SB menguraikan ttg 10 perbuatan tercela yg mengarah kpd keadaan yg menderita/sengsara, serta 10 perbuatan baik yg menyebabkan kelahiran di alam yg membahagiakan.
43.              VERANJANA S.
44.              MAHAVEDALA S.
Tmpt: Jeta, milik Anathapindika, Savathi
LB: berkenaan dgn pertanyaan dgn B.Maha Kitthita ttg istilah kejiwaan (pembebasan pikiran)
Inti:B.Sariputta menjlskan kpd B.Maha Katthita
TTG:
1.  pengertian ucapan
2.  kesadaran     tdk dpt           tdk dpt dipisahkan
3.  perasaan      dipisahkan      
4.  penyerapan
5.  pandgn benar
6.  makhluk
7.  jhana I
8.  lima indera
9.  proses kehidupan
10.              pembebasan pikiran
Marana adalah kalau kematian itu tlh tiba maka proses tubuh (kaya-sankhara) berhenti/diam, proses bicara (vaci-sankhara) berhenti, proses mental berhenti, kehidupan habis, panas tubuh hilang serta indera rasa.
Sanna-vedayiniroda, adalah kalau kematian itu tlh tiba maka proses tubuh (kaya-sankhara) berhenti/diam, proses bicara (vaci-sankhara) berhenti, proses mental berhenti, kehidupan tdk habis, panas tubuh tdk hilang serta indera tdk rusak.
Bentuk pembebasan:
1.  Appamana-Cetovimutti = pembebasan batin tanpa tanda (dgn metta)
2.  Akincanna-Cetovimutti = pembebasan batin keadaan kekosongan (dgn melampaui keadaan tanpa batas)
3.  Sunna-Cetovimutti = pembebasan batin kosong (dgn anatta)
4.  Animitta-Cetovimutti =  pembebasan batin tanpa tanda (pembebasan dr nafsu, kebencian, kebodohan).
45.              Cullavedala S.
Tmpt: Kalandakanivapa, Jeta – Rajagaha
LB : berkenaan dgn pertanyaan upasaka Visakha kpd B.ni Dhmmdina ttg perwujudan
Sinopsis : Their Dhmmsina menjawab semua pertanyaan upasaka Visakha ttg perwujudan, asal mula perwujudan, hapusnya perwujudan & jln menuju hapusnya perwujudan. Jawaban itu memuaskan upasaka Visakha
Inti :
1)  Perwujudan: kemelekatan pd Khanda2 (Rupa Khanda, Vedana Khanda, Sannakhanda, Sankharakhanda, Vinnanakhanda)
2)  Asal mula perwujudan adalah Tanha (Kamatanha, Bhavatanha, Vibhavatanha)
3)  Lenyapnya perwujudan adalah sisa2 dari keinginan yg memudar, lenyap, dilepaskan, dibiarkan, & ditolak
4)  Jln menuju lenyapnya perwujudan adalah Hasta Ariya Magga yaitu pandgn benar, pikiran benar, ucapan benar, perbuatan benar, mata pencaharian benar, ush benar, perhatian benar, konsentrasi benar.
5)  Menjlskan ttg kemelekatan yg disamakan dgn 5 khanda
6)  Menjlskan pandgn salah ttg aku yg kekal (Sakkayaditthi)
7)  Menjlskan ada berapa banyak proses sakhara
8)  Menjlskan lenyapnya pencerapan & perasaan
Simpulan :
Jln Mulia Berunsur 8 berkondisi & dimasukkan ke dlm 3 klmpk yaitu : SILA, SAMADHI, PANNA
Proses (Sankhara) ada 3 yaitu:
1)  Proses jasmani (Kaya Sankhara): menarik & mengeluarkan nafas, berhub dgn tubuh.
2)  Proses bicara (Vaci Sankhara): ush u/ mencari ide (Vitaka), Ide yg telah ada (Vicara) keduanya merupakan berpikir & merenung.
3)  Proses berpikir (Citta Sankhara): pencerapan (Sanna), perasaan (Vedana)
Seorg B. sedang bangun dari pencapaian pelenyapan, pencerapan, & perasaan ada 3 jenis kontak yg menyentuh pdnya:
1)  Kontak Kosong (Sunnato Passa)
2)  Kontak Tanpa Tanda (Animita Passa)
3)  Kontak Tanpa Keinginan (Appanihita Passa)
46.              CULADHAMMA SAMADANA S.
LB : SB dgn kehendak sndri memberikan wejangan kpd pr B. ttg empat macam pelaksanaan
Empat macam pelaksanaan itu adalah :
1.  Pelaksanaan yg membahagiakan pd waktu skrg ttp mengakibatkan penderitaan pd masa mendatang.
2.  Pelaksanaan yg membahagiakan pd masa skrg & mengakibatkan penderitaan masa mendatang  (seorg yg melaksanakan atau melakukan pertapaan menempuh dgn cara penyiksaan diri atau jln ekstrim)
3.  Pelaksanaan yg menyengsarakan pd masa skrg ini mengakibatkan kebahagiaan pd masa menendatang/saat ini (seorg siswa yg masih diliputi dgn kebodohan, keserakahan, kebencian & berush u\ melenyapakan)
4.  Pelaksanaan yg membahagiakan pd masa skrg & juga membahagiakan pd masa mendatang (seorg yg sedikit diliputi sedikit kebodohan, kebencian & keserakahan & berushu\ menghilangkan).
47.              MAHADHMMSAMADANA S.
48.              VIMAMSAKA S.
Tmpt : Jeta, Taman Anatapindika
LB : SB menyatakan kpd pr B. bahwa seseorg siswa yg menjadi penyelidik (vimamsa) hendaknya mempuny pengetahuan ttg keadaan batin org lain (Cettopariyayanana: pengetahuan)
Inti :SB menjlskan ttg Vimamsa/penyelidik terhadap Dhmm:
1.  Apabila seseorg siswa memiliki Cettopariyayanana/kemampuan batin dpt menyelidiki/memberikan penilaian ttg Dhmm SB yg dpt menuntun pr siswa pd pembebasan.
2.  Apabila seorg siswa tdk memiliki Cettopariyayanana/kemampuan batin dpt menyelidiki/memberikan penilaian ttg Dhmm SB melalui indera mata dari perilaku & telinga dari ucapan. Dhmm SB dpt menuntun seseorg u/ bebas dari noda batin & bebas dari loba, dosa & moha & mengarah maju (progresif).
3.  Selama dlm komunitas Sangha SB telah melenyapkan nafsu-nafsu indera & bebas daripd kemelekatan/keterikatan duniawi.
4.  Guru yg bebas dari nafsu pantas dikunjungi u/ mendengarkan Dhmm. Seorg guru hendaknya mengajarkan Dhmm secara bertahap/bertingkat dari tingkat yg sederhana ke tingkat yg tinggi. Dhmm yg terang & yg gelap
5.  Stlh diajarkan Dhmm secara bertingkat dpt mengetahui & memiliki mata Dhmm (Dhmmcakkhu) serta Dhmm2 tertentu diantara Dhmm2 dari Dhmm hingga mencapai pembebasan, artinya: Dhmm dari pertapa lain yg dpt membebaskan diri seseorg apabila dipadukan o\ Dhmm SB.
49.              KOSAMBIYA S.
Tmpt:Ghositarama, Kota Kosambi
LB : Berkenaan dgn pertengkaran di antara pr B yg saling bersilat lidah, tdk mau saling mengerti serta tdk mau membina kerukunan.
Inti : SB menasehati pr B. agar tdk bertengkar, bersilat lidah ttp seyokyanya mengembangkan pikiran, ucapan, & perbuatan yg penuh dgn cinta kasih. Pertengkaran diantara pr B. akan membawa penderitaan dlm waktu yg lama.
SB menerangkan ttg 6 Saraniya Dhmm (Dhmm  yg membuat saling mencintai, saling menghormati, saling bertoleransi, yg membawa pd kesepakatan, ketdk bertengkaran, kerukunan & kesatuan)
1.  saling memperlakukan kerabat sepenghidupan luhur dg tindakan yg penuh dgn cinta kasih
2.  saling memperlakukan kerabat sepenghidupan luhur dg ucapan yg penuh dg cinta kasih.
3.  saling memperlakukan kerabat sepenghidupan luhur dg pikiran yg penuh dg cinta kasih.
4.  saling membagi pero\an (pendptan yg dipero\ sesuai dg Dhmm dr persembahan umat dr sepenghidupan luhur).
5.  memiliki sila yg baik, setara
6.  mempuny pandgn yg luhur.
1)  Seorg B. merenungkan apakah dlm dirinya msh terdpt noda2 batin yg blm ditanggalkan, yg menjadi sebab tdk dpt mengetahui segala sesuatu sbgm adanya.
2)  Stlh merenungkan bhw di dlm dirinya msh terdpt noda2 batin yg halus
3)  Seorg siswa merenungkan apakah ada pertapa & brahmana lain di luar Dhmm & Vinaya memiliki pandgn sbgm yg dimiliki (bebas dr pd noda)
4)  Seorg siswa merenungkan apakah dirinya memiliki kewajaran (apabila melakukan pelanggaran segera mengakui di hadapan SB/teman sepenghidupan luhur & mawas diri)
5)  Seorg siswa merenungkan apakah dirinya memiliki kewajaran (ketekunan dlm menuaikan tugas yg ringan & berat dg kerabat sepenghidupan luhur, semangat yg kuat dlm melatih sila, melaksanakan samadhi, & mengembangkan panna)
6)  Seorg siswa merenungkan apakah dirinya memiliki kekuatan sbgm mereka yg memiliki kesempurnaan dlm pandgn ( kekuatan kemampuan u/ memasang telinga u/ mendengar Dhmm & Vinaya yg telah dibabarkan o/ Tathagata)
7)  Seorg siswa merenungkan apakah dirinya memiliki kekuatan (kemampuan u/ mempero\ mata Dhmm, pengetahuan Dhmm, & kceriakan/kegiuran dlm Dhmm).
50.              BRAHMANIMANTANIKA S.
51.              MARATANJJANIYA S.
52.              KANDARAKA S.
53.              ATTHAKANAGARA S.
54.              SEKHA S.
55.              POTALIYA S.
56.              JIVAKA S. (M.VI.55)
LB : Khotbah ini dibabarkan SB berkenaan dgn pernyataan Jivaka kpd SB ttg pertapa Gotama yg menyetujui pembunuhan & memakan daging.
Intinya :
1.  SB menyatakan bahwa ada dlm tiga kondisi daging yg tdk dpt dimakan
a)  Jika pembunuhan dilihat
b)  Jika pembunuhan didengar
c)  jka pembunuhan di duga/disengaja dipersembahkan  unntuk seorg B.
2.       SB mangatakan tiga kondisi daging dpt dimakan yaitu:
a)  Jika pembunuhan dilihat
b)  Jika pembunuhan didengar
c)  jika pembunuhan di duga/di sengaja dipersembahkan  unntuk seorg B.
57.              UPALI S. (M.II.VI.56)
Tmpt:
LB: berkenaan dgn seorg siswa Nigantha Nataputta yg kaya & penting dikirim gurunya u/ menemui SB & mengalahkan beliau dlm argumentasi ttg beberapa aspek teori kamma. Sementara Nighanta menekankan tindakan fisik & vokal lebih besar kekuatannya dlm memberikan hasil, SB menjlskan justru niat/tindakan mentallah yg lebih penting. Lewat kotbah ini SB mengubah keyakinan Upali Nataputta amat marah & meninggal dunia.
58.              KUKKURAVATIKA S.
59.              ABHYARAJAKUMARA S.
Tmpt : Veluvana, Kalandakanivapa, Rajagaha
LB : Nigantha mengutus pangeran Abhaya agar bertanya dgn SB dgn mengajukan pertanyaan bertanduk.
Intinya : SB menjlskan ttg 6 ucapan & 2 jenis perkataan dari SB
6 Ucapan itu adalah:
1.  ucapan yg bkn mewakili apa adanya, tdk sesuai dgn kebenaran, tdk berhubungan dgn kebaikan, ucapan itu tdk disenangi & disetujui o\ org lain à tdk diucapkan o\ SB
2.  ucapan yg mewakili apa adanya, sesuai dgn kebenaran, kenyataan, tdk berhubungan dgn kebaikan, tdk disenangi & disetujui o\ org lain à tdk diucapkan o\ SB
3.  ucapan yg mewakili apa adanya, sesuai dgn kenyataan, berhubungan dgn kebaikan, ucapan itu tdk disenangi & disetujui o\ org lain à DIUCAPKAN O\ SB
4.  ucapan yg bkn mewakili keadaannya, tdk sesuai dgn kenyataannya, tdk berhubungan dgn kebaikan, ucapan itu disenangi & disetujui o\ org lain à tdk diucapkan o\ SB
5.  ucapan yg mewakili keadaannya, sesuai dgn kenyataan, tdk berhubungan dgn kebaikan, ucapan itu disenangi & disetujui o\ org lain à tdk diucapkan o\ SB
ucapan yg mewakili apa adanya, tdk sesuai dgn realita, berhubungan dgn kebaikan, ucapan itu disenangi & disetujui o\ org lain à DIUCAPKAN O\ SB dgn waktu yg tepat
60.              BAHUVEDANIYA S.
Tmpt:Taman Anathapindika, Javati, Jetarama
LB : berkenaan dgn pertanyaan tukang kayu yg bernama  “Pancakanga” ttg banyak macam perasaan yg dinyatakan SB.
Inti:
1.  B.Udayi menjlskan 3 jenis perasaan (perasaan yg menyenangkan, menyedihkan, yg bkn menyenangkan pun yg bukan menyenangkan) sedangkan tukang kayu Panchakhanga mendengar uraian khotbah SB bhw perasaan ada 2 macam (perasaan yg menyenangkan, menyedihkan)
2.  SB menguraikan ttg perasaan kpd B.Ananda disesuaikan dgn kemampuan pr siswa sehingga dlm bentuk penyajian yg berbeda.
3.  SB menjlskan ttg 5 ikatan nafsu indera
Kesenangan & kegiuran yg muncul tergantung pd 5 dr pd nafsu indra. SB juga menjlskan kesenangan & kegiuran yg dialami makhluk scr bertingkat/kualitasnya.
1)      berdiam dlm kesenangan
2)      berdiam dlm pathama jhana
3)      berdiam dlm dutiyajhana
4)      berdiam dlm tatiyajhana
5)      berdiam dlm catutajhana
6)      berdiam dlm panchamajhana
7)      berdiam dlm keadaan dr konsepsi ruang tanpa batas
8)      berdiam dlm keadaan kesadaran tanpa batas
9)      berdiam dlm keadaan dr konsepsi kekosongan
10)  berdiam dlm keadaan bkn pencerapan pun bkn bkn pencerapan.
61.               
62.               
63.              MAHA RAHULOVADA S.
64.              CULAMALUNKIYA S. (M.II.VII.63)
LB : Beerkenaan dgn pertanyaan putra Malunkiya kpd SB tentanng 10 pandgn salah.
Intinya : SB menerangkan 4 kesunyataan mulia :
a.   Dukkha
b.  Sebab Dukkha
c.   Lenyapnya Dukkha
d.  Jln menuju lenyapnya Dukkha.
65.               
66.               
67.               
68.              CATUMA S.
Tmpt: Ambalakivana, Catuma
LB: Berkenaan dgn 500 B. (baru diupasampd)  yg dipimpin B. Sariputta akan memberikan penghormatan kpd SB ttp menimbulkan suara kebisingan & gaduh saat meletakkan civara & patha (mangkuk)
Inti:
a)  SB menyuruh pergi B. Sariputta & rombongan stlh timbul kebisingan dlm pondok. (SB baru memasuki jhana-jhana)
b) Brahma Sahampati turun ke dunia & memohon kpd SB u\ mengijinkan limaratus B. tersebut u\ bertemu SB & mendengarkan ajaran kebenaran karena B. tersebut baru diupasampd
c)  SB menjlsakan ttg 4 bahaya dari seseorg yg terjun ke dlm air :
1)  Bahaya dari Ombak (kemarahan)
2)  Bahaya dari buaya (Kerakusan)
3)  Bahaya dari pusaran air (lima saluran indera)
4)  Bahaya dari ikan buas (wanita)
d) SB menganjurkan kpd pr B. agar mengembangkan kerukunan & persatuan. Diibaratkan seperti susu dgn air yg bisa menyatu.
69.               
70.               
71.               
72.               
73.               
74.               
75.               
76.              MAGANDIYA S.
Tmpt: KammasaDhmm (daerah suku Kuru)
LB: Berkenaan Magandiya yg mempuny  kepercayaan yg salah bahwa Sang Bhagava adalah perusak kehidupan.
Perusak Kehidupan : Pengendalian diri terhadap indera berlawanan atau berttgan dgn kitab suci yg dipercayai Magandiya.
Inti :
1.  SB menjlskan ttg pengendalian indera :
v Mata menyenangi bentuk
v Telinga menyenangi suara
v Hidung menyenangi bau
v Lidah menyenangi rasa
v Tubuh menyenangi sentuhan
v Pikiran menyenangi obyek-obyek pikiran.
SB mengetahui adanya nafsu, asal mula, lenyapnya,  bahaya & cara melenyapkan nafsu.
2.  SB menceritakan ketika sebagai perumahtangga & memiliki tiga istana diliputi o\ nafsu indera.
3.  SB memberikan perumpamaan  seperti penderita kusta & stlh sehat dibawa ke arah api yg membara maka akan mengalami kesakitan
4.  SB memberikan ajaran ttg keinginan nafsu indera pd waktu lampau, skrg & yg akan datang  menyebabkan penderitaan.
5.  SB memberikan ungkapan syair diakhir kotbah sebagai berikut :
Harta(dunia) yg tertinggi adalah kesehatan
Nibbana adalah kebahagiaan tertinggi
Jln mulia berunsur delapan adalah yg terbaik
Jln itu membimbing ke tanpa kematian”
SB menjlskan kesehatan  & Nibbana dgn org buta mencari kain putih & tak bernoda.
Ø Kesehatan : Berada dlm jln Dhmm & menunjukkan pd jln Dhmm.
Ø Nibbana : realisasi akhir stlh melaksanakan Dhmm
6.  SB memberikan nasehat kpd magandiya agar mengikuti org yg benar (sappurisa), mendengarkan kebenaran, mempraktekan Dhmm maka akan melihat dirimu sndri.
7.  SB menetapkan bagi penganut ajaran lain menjlni masa percobaan selama 4 bulan stlh itu baru Upasampd
Magandiya mengungkapkan : mengagumkan Samana Goutama mampu menerangkan Dhmm berbagai cara, bagaikan menegakkan apa yg tergeletak, membuka apa yg tertutup, menunjukkan jln bagi org yg tersesat & memberikan penerangan di tmpt yg gelap.
Cara menjlni kehidupan suci dgn mengasingkan diri, rajin, semangat, mengendalikan diri akan tercapai tujuan penghidupan suci (abhinna, terhentinya kelahiran/ mencapai tingkat arahat)
77.               
78.               
79.               
80.              CULLA SAKULUDAYI
Tmpt : moravipata, veluvana, kalandakanivapa, rajagaha.
LB : Berkenaan dg perkataan pertapa pengembara sakuludayi yg maha tahu,maha melihat ,memiliki pengetahuan,& pandgn lengkap ,ttp ketika ditanya kehidupan masa lampau ,ia hanya menjawab dg memutar balikkan pertanyaan, & menyimpang dari pembicaraan.  Org tersebut adalah nigantha nataputta.
Inti :
1.  SB menerangkan bahwa jika seseorg ingin mengetahui kehidupan masa lampau & melihat makhluk-makhluk  meninggal dunia ,terlahir kembali,serta mengerti bgm makhluk-makhluk dating & pergi sesuai dg karmanya ,maka ia harus memiliki dibbacakkhu.
2.  SB menjlskan ttg hukum paticcasamuppd.
3.  SB menjlskan perihal ttg jln benar ke dunia kebahagiaan .
4.  SB menjlskan pelaksan pancasila buddhis & manfaatnya.
5.  SB menjlskan ttg pelaksanaaan samadhi,pencapaian jhana yg menimbulkan pengetahuan (nana).
81.               
82.              GHATIKARA S. (M.II.XI.81)
Tmpt: Savati, Kosala
LB: berkenaan dgn Ghatikara seorg pembuat tembikar yg sangat berbakti. Dia mengurus org tuanya yg buta & sekaligus mengurus SB Kassapa dgn penuh rasa hormat, serta Ghatikara yg membawa dgn paksa temannya (Jotipala) yg masih muda u/ memberikan hormat kpd B.Kassapa.
Stlh mendengarkan khotbah Dhmm, jotipala meninggalkan kehidupan rumah tangga & menjadi anggota Sangha. Peristiwa kuno yg menarik ini terjadi pd masa SB Kassapa & diceritakan o\ SB Gautama kpd B.Ananda, yg ketika itu sedang berdiri persis dimana sekian lama yg lalu berdiri di rumah Ghatikara. SB mengakhiri kisahnya dgn mengucapkan bahwa Jotipala muda itu adalah B.Gautama sndri.
83.               
84.               
85.               
86.              BODHIRAJAKUMARA S.

Tmpt: susumangira

LB : berkenaan dg pangeran bodhi yg berpendpt bahwa kebahagiaan  tdk akan dicapai dg kebahagiaan ttp kebahagiaan akan dicapai melalui penderitaan .
Inti :
1.  SB menyampaikan 3 perumpamaan :
1)  sepotong kayu basah terdpt di air, seseorg dating membawa kayu api, mengajaknya & ingin membuat api mk hasilnya adlah kelelahan saja.
2)  sepotong kayu yg basah yg terdpt di tmpt yg keringn ,seorg yg dating membawa kayu kering menggosoknya ingin membuat api maka ushnya akan sia-sia.
3)  sepotong kayu terdpt ditmpt yg kering kemudian seseorg menggosok mdg kayu yg kering akan menghasilkan api.
Ket :
1.      apabila seorg siswa yg ingin mencapai kemenangan & pengetahuan sempurna ttp masih diliputi o\ nafsu indria walaupun dg kesakitan ,kelaprn ,hal itu akan sia-sia keluar meninggalkan nafsu-nafsu indrianya.
2.      seorg siswa yg berush u\ mempero\ penerangan sempurna ttp blm meningalkan kesenangan indria dg tuntas,maka hal ini akan mempero\ kesempurnaan telah lama ditinggalkan.
3.      seorg siswa yg ingin memperolaeh kesempurnaan telah lama ditinggalkan.
Lima ush keras dlm melatih diri  ttg tatagatha :
1.  mempuny keyakinan kpd sang tatagatha.
2.  mempuny kesehatan .
3.  memiliki kejujuran .
4.  mempuny semangat .
5.  mempuny pengertian yg luhur.
87.              ANGULIMALA S.
Tmpt : vihara Jeta ,taman milik anattapindika  di savatthi.
LB : Berkenaan dg seorg pemuda yg bernama ahimsaka yg membunuh manusia tanpa  belas kasih, merampok & membunuh makhluk hidup tanpa belas kasihan  sehingga menyebabkan kerajaan kosala diliputi ketakutan & kecemasan. Anguli berarti kalung,Mala berarti jari.
Inti :
1.  SB menaklukkan kekejaman angulimala dg kekuatan batin / iddhi / perjlnan cepat melebihi manusia biasa.
2.  SB melakukan upasampd  /ehi B. kpd angulimala.
3.  B. angulimala menjlni kehidupan suci dg menerapkan praktek dhutanga/praktek yg keras (memiliki tiga buah jubah,memakai jubah dari kain pembungkus mayat, bertobat u\ selalu tinggal dihutan (rubkhamulikanga), hanya makan dari hasil pindpta.
4.  B. angulimala membantu seorg ibu mengalami kesukaran u\ melahirkan anak (dg penyaluran jasa).
5.  B. angulimala hidup menyendiri mengasingkan diri, rajin bersemangat, mengendalikan diri, merealisasika tujuan dari kehidupan suci (kelahiran telah pdm ,penghidupan suci telah dilaksanakan).
6.  B. angulimala mempero\ karma masa lampau (mendptkan lemprn tanah ,kayu,& batu,pecahan kendi dari beberapa org shg mengakibatkan B. angulimala luka kepalanya, mangkuknya pecah & jubahnya robek).
7.  B.Angulimala menikmati kebaahagiaan, kebebasan / vimuttisukkha dg mengutarakan syair-syair ttg kebahagiaan kebebasan.
88.              PIYAJATIKA S.
Tmpt : Jeta Taman Milik Anathapindika Savatthi
LB : Berkenaan dgn piyajatika yg tdk memberikan perhatian kpd pekerjaannya & makanan stlh anak tunggalnya meninggal dunia
INTI :
Ø SB membabarkan bahwa org2 yg kita cintai, kasihi & saygi  membawa kesedihan, ratapan, sakit, duka cita & kekecewaan.
Ø Realita perumah tangga bahwa segala yg dicintai, dipero\  dari bekerja akan tetap berproses serta membawa kesedihan --------- Masih ada kemelekatan
Piyajatika akhirnya bertanya kpd seklmpk penjudi & pandgn penjudi bertolak belakang dgn pandgn SB. Piyajatika mengikuti pandgn penjudi. Cerita Piyajatika akhirnya sampai istana Kosala (pasenadi). Ratu mallika mengutus Brahmana Nalijangha u/ menanyakan ajaran SB bahwa Org ……
SBmengkisahkan wanita yg hilang ingatan & mengembara dari satu jln kejln lain mencari ibunya yg telah meninggal
Hal itu akan terjadi pd :
1.  Kakak Laki-laki
2.  Kakak perempuan
3.  Anak laki-laki
4.  Anak perempuan
5.  Suami
6.  Ayah
7.  Ibu
Perubahan akan terjadi pd segala sesuatu yg tercipta dlm dunia ini.
89.              BAHITIKA S.
Tmpt : Jeta
LB : Berkenaan dgn pertanyaan R. Pasanadi Kosala kpd B. Ananda apa SB akan melakukan sesuatu perilaku yg menyebabkan dicela o/ pertapa atau Brahmana.
Inti : B. Ananda menguraikan perbuatan jasmani, ucapan & pikiran yg menyebabkan dicela o/ pertapa & Brahmana
Perbuatan jasmani yg dicela o/ pertapa/brahmana: perbuatan yg tdk baik yg menyebabkan kesakitan & penderitaan bagi dirinya sndri & org lain. Cnth: Panatipata, Adinadana, Kamesumicacara.
Ucapan yg dicela o/ pertapa/brahama : ucapan yg tdk baik yg menyebabkan kesakitan & penderitaan bagi diri sndri & org lain. Cnth : Musavada (berbohong), pasunavaca (menfitna), parudavaca (berbicara kasar), samphappalapa (omong kosong).
Pikiran yg dicela o/ pertapa/brahmana : pikiran yg tdk baik yg menyebabkan kesakitan & penderitaan bagi diri sndri & org lain. Cnth : Abhija  (nafsu loba), byapd (kemauan jahat), micchaditthi (pandgn salah).
B.Ananda menegaskan kpd R.Pasanadi bahwa tathagata telah melenyapkan semua Akusala Dhmm & memiliki semua yg Dhmm.
KEBALIKAN:
Perbuatan jasmani yg tdk dicela o/ pertapa/brahma : perbuatan yg bermanfaat yg tdk menyebabkan kesakitan ttp membawa kebahagiaan dirinya sndri & org lain.
Ucapan yg tdk dicela o/ pertapa/brahama : ucapan yg bermanfaat yg tdk menyebabkan kesakitan tp membawa kebahagiaan diri sndri & org lain.
Pikiran yg tdk dicela o/ pertapa/brahmana : pikiran yg bermanfaat yg tdk menyebabkan kesakitan tp membawa kebahagiaan diri sndri & org lain.
R.Pasanadi senang & puas akhirnya berdana kain dgn panj 16 hasta & lebar 8 hasta (1 hasta= 1 rentang tangan).
B.Ananda menerima & memberikan teman sepenghidupan luhur krn B.Ananda menerapkan penggunaan kebutuhan pokok (paccaya), Tecivara (3 jubah).
Perbuatan, ucapan, pikiran yg tdk baik: Akusala Dhmm berkembang & Kusala Dhmm berkurang.
Perbuatan, ucapan, pikiran yg baik: Kusala Dhmm berkembang, Akusala Dhmm berkurang.
Atas peristiwa tsb SB memberikan ucapan “sesuatu pendpt yg besar bg raja krn ada kesempatan bertemu dgn & menghormat Ananda.”
90.              DHMMCETIYA S. (Mengarah kpd prinsip-prinsip kehidupan luhur)
Tmpt : Medalumpa (kota kaum sakya)
Macam-macam cetiya:
1.  Dhatu cetiya  :tmpt menaruh barang-barangyg pernah digunakan o\ sisiwa SB .
2.  Dhmm cetiya : tmpt menaruh kitab suci.
LB : Berkenaan raja pasenadi yg memberikan penghormatan yg istimewa pd tubuh & menunjukkan persahabatan kpd SB.
Raja Pasenadi mengucapkan Dhmm Cetiya :
1.  SB stlh mencapai penerangan sempurna
2.  Dhmm telah dibabarkan dg baik o\ sang Bhagava
3.  Sangha siswa sang bhagava telah berjln dijln ynag benar
4.  pr B. menikmati kerukunan ,hidup tanpa  permusuhan seperti  susu dg air.
5.  pr samana penuh senyum kegembiraan , kesukacitaan ,menyenangkan,sederhana dlm tindak tanduk ,menerima apa yg diberikan dgn batin yg tenang.
6.  siswa berdissiplin tanpa hukuman atau senjata dg melatih sila secara bertingkat.
7.  pr ksatria ,brahmana & perumah tangga terpelajar membuktikan bahwa ajaran sang  SB benar.
8.  pr samana menetap dlm pengasingan diri,rajin,bersemangat,penuh pengendalian diri serta mempuny abinna.Karena ,Dhmm cetiya mendatangkan kesejahteraan & mencakup prinsip-prinsip kehidupan yg tertinggi.
Dhmm cetiya mendatangkan kesejahteraan & mencakup prinsip-prinsip kehidupan suci yg tertinggi.
91.               
92.               
93.               
94.               
95.               
96.              CANKI S.
Tmp:Devavana, salavana,opasada,kerajan kosala
LB : Berkenaan dg brahmana cangki yg hendak mengunjungi SB ttp dilrg o brahmana lain krn cangki dianggap memiliki keunggulan yg lbh dr SB.Ttp brh cangki tetap mengunjungi B krn Bmemiliki banyak keunggulan jk dibandingkan dgnya.Hal ini yg mendrg brh cangkki pantas u mengunjungi B.
Inti : Percakapan B dg brh terpelajar kapathika ttg kebenaran mutlak dr ajaran mantra brh kuno yg dianggap melebihi semua ajaran yg ada shg ajaran lain dianggap salah.
SB menjlskan 5 hal yg mpy 2 mcm akibat pd khdpn skg yi:
1.  Saddha atau keyakinan
2.  Ruci atau kesukaan
3.  Tradisi atau lisan
4.  Akaraperivittaka atau berdebat ttg bukti
5.  Dhitthinijjhanakhanti/senang merenungkan pandgn-pandgn.
v Cara menjaga kebenaran mnt SB; menyatakan keyakinanku adalah dmkn, kesukaanku adalah dmkn, tradisi lisanku adalah dmkn, bukti-bukti & alasanku adalah dmkn besrta kesukanku merenungkan pandgn-pandgn.
v Cara menemukan kebenaran mnt SB; bertanya kpd samana ttg Dhmm-Dhmm yg tdk dipengaruhi keserakahan, kebencian, kebodohan, menyadari sndri bhw samana tsb tdk mungkin dipengaruhi o Dhmm-Dhmm yg dipengaruhi o keserakahan, kebencian kebodohan serta tdk dpt dicapai o rasio semata hanya dpt diselami o pr bijaksana.
v Cara mencapai kebenaran akhir; sering melakukan, mengembangkan Dhmm-Dhmm yg sama.
v Cara mencapai kebenaran akhir; sering melakukan ,mengembangkan Dhmm-Dhmm yg sama .
-      Dhmm yg sangat membantu pencapaian kebebasan akhir; pengawasan sangat membantu pencapaian akhir kebenaran.
-      Dhmm yg membantu evaluasi; terlihat aktif membantu pengawasan membantu evaluasi diri.
-      Dhmm yg membantu terlihat aktif adalah semangat.
-      Dhmm yg membantu semangat adalah senang merenungkan Dhmm.
-      Dhmm yg membantu perenungan Dhmm adalah penyelidikan
-      Dhmm yg membantu penyelidikan adalah menghafal
-      Dhmm yg membantu menghafal adalah mendengar
-      Dhmm yg membantu mendengar adalah memperhatikan
-      Dhmm yg membantu memperhatikan adalah rasa hormat.
-      Dhmm yg membantu rasa hormat adalah mengunjungi guru adalah keyakinan.
97.              ESUKARI S.
Tmpt : Jeta
LB : Berkenaan dgn pernyataan Brahmana Esukari bhw Brahmana menetapkan 4 macam menghormat.
Inti :
1)  4 macam menghormat yg ditetapkan o\ Brahmana:
a)  menghormat Brahmana
b)  menghormat Kesatrya
c)  menghormat Vessa
d) menghormat Suddha
2)  SB menerangkan ttg penghormatan: “Seseorg layak dihormati krn dgn menghormati mejadi lebih baik.”
SB menguraikan ketetapan kaum Brahmana menetapkan penghormatan bagaikan ada org miskin dgn paksa menggantungkan daging agar dimakan & akhirnya disuruh membayar. SB dihormati bukan latar belakang golongan kekayaan ttp krn perilaku (sila).
Brahmana menetapkan 4 sumber kekayaan:
1)  Kekayaan yg dimiliki Brahmana (mengumpulkan dana)
2)  Kesatriya penjaga senjata (tmpt anak panah)
3)  Kekayaan yg dimiliki Vessa ( membajak & berternak sapi)
4)  Kekayaan yg dimiliki Sudda (mengangkat & membawa panen)
SB menjlskan ttg Ariya Lokuttara Dhmm sbg sumber kekayaan seseorg seperti api yg menyala menyesuaikan seseuatu yg menyebabkan api menyala. Cnth api lilin, api kertas, api mercon.
Ariya Lokuttara Dhmm :
1)  Meninggalkan kehidupan rumah tangga menjadi samana
2)  Mengembangkan batin dgn penuh cinta kasih ke satu arah, dua arah, sampai keseluruh penjuru tanpa kekejaman, tanpa keinginan yg rendah.
98.              DANANJANI S.
Tmpt  : dikalandaka nivapa divihara veluvana didaerah didaerah rajagaha.
LB: berkenaan dg perumahtangga (dhananjani) yg tdk waspd (apamatta) selalu merampas harta benda milik brahmana,raja,atas nama demi kepentingan istri,anak pembantu ,sanak saudara,tamu,nenek moyg & kepentingan dewa.
Inti :
Sariputta menerangkan Dhmm kpd dhananjani bahwa seorg yg demi org tuanya …berperilaku tdk sesuai dg Dhmm,berperilaku tdk benar adalah tdk baik .sebaliknya seorg yg demi org tuanya berperilaku sesuai dg Dhmm,berperilaku benar adalah baik.
Sariputta menerangkan pd dananjani ttg jln kealam yg bahagia(brahma) :
1.  dgn melaksanakan (mengembangkan) cinta kasih pd satu arah ,dua arah ,tiga arah ,ke atas ,kesekeliling ,& kesegala arah .
2.  mengembangkan kasih sayg (karuna).
3.  mengembangkan mudita (simpati).
4.  hidup dlm batin yg upekkha (seimbang )
99.               
100.           
101.           
102.           
103.           
104.           
105.           
106.          SUNAKKHATA S.
Tmp: kutagarasala,mahavana,vaseli
LB : Berkenaan dg beberapa B. yg mengunjungi Sb & menyatakan bhw kelahiran tlh dihancurkan ,hidup suci telah dijlni apa yg hrs dilakukan tlh dikerjakan dan tdk ada kelahiran kembali(pencapaian nibbana) .
B. Sunakkhata menanyakan kpd SB.Apakah pernyataan yg diungkapkan o pr B. tsb benar atau berdasarkan penilaian yg berlebihan.
Inti:
1.  SB menjlskan ttg bhw ada beberapa B. yg benar-benar tlh mencapai nibbana akan ttp ada juga yg menipu  dirinya sndri dg memberikan penilaian yg berlebihan thd pencapaian nibbana.
2.  SB menjlskan ttg lima saluran nafsu indera yi:
v Mata melihat obyek bentuk, berhubungan dg nafsu indera & membangkitkan hawa nafsu.
v Telinga mendengar obyek suara yg enak didengar, berhubungan dgn nafsu indera & membangkitkan hawa nafsu.
v Hidung mencium obyek bebauan yg menyenangkan, berhubungan dg nafsu indera & membangkitkan hawa nafsu.
v Lidah merasakan obyek rasa yg enak-enak saja, berhubungan dg nafsu indera & membangkitkan hawa nafsu.
v Tubuh merasakan obyek sentuhan, berhubungan dg nafsu indera & membangkitkan hawa nafsu.
3.  SB menjlskan ttg seseorg yg menghargai ketenangan (anenja).Proses anenja: akincannayatana (keadaan kekosongan) dpt mencapai kepuasan; nevasannanasannayatana (keadaan bukan pencerapan maupun bukan tdk pencerapan) dpt mencapai kepuasan; nibbana.
4.  SB memberikan penjlsan ttg perumpamaan seseorg yg terluka o\ anak panah beracun & dibawa kedokter ahli bedah .Kemudian dokter ahli bedah menyayat sedikit lukanya dg pisau serta memeriksa dg alat pemeriksa.
v Anak panah                  :  nafsu keinginan.
v Racun                           :  kebodohan
v Dokter Ahli Bedah       :  SB
v Pisau                            :  istilah u\ pengertian ariya
v Alat Pemeriksa            :  perhatian
107.          s
108.          GANAKA MOGGALLANA S.
Tmpt : pubharama pasanggahan milik migaramata.
LB : berkenaan dg pertanyaan brahmana ganaka moggalana kpd SB ttg kemajuan latihan kerja & praktek yg progresif dlm Dhmm & vinaya.
Inti : SB menguraikan kemajuan latihan & praktek  & progresif secara bertahap yaitu :
1.  memiliki sila yg terkendali dg pathimokkha .
2.  menjaga indria.
3.  tahu ttg jumlah makanan yg dimakan setiap hari termasuk bentuk pengendalian diri.
4.  memiliki kewaspdan.
5.  penuh perhatian & pengertian .
6.  pergi ketmpt peristirahatan yg sunyi (hutan,bawah pohon,perbukitan,gunung,tanah pekuburan,hutan terpencil ,& tumpukan jerami).
7.  meninggalkan 5 rintangan batin.
8.  akan mencapai atau berdiam di jhana-jhana.
Hal-hal yg patut diteladani / di cnth daripd SB :
Ø penuh  waspd.
Ø Meninggalkan kehidupan berumah tangga dg keyakinan yg benar.
Ø Bersemangat dg penuh perhatian, terkendali & menjaga indria,bebas dari nafsu tahu batas dlm penggunaan makan.
Ø Progresif dlm pengasingan diri.
109.           
110.           
111.           
112.           
113.           
114.           
115.           
116.           
117.           
118.           
119.           
120.          KAYAGATHASATTHI S.
Tmpt: Jeta,savathi
LB:Berkenaan dgn ketakjuban & kekaguman dr pr B. thp yg dikatakan SB ttg perhatian seksama thp badan jasmani, yg apabila dikembangkan & dipraktekkan akan menghasilkan pahala yg besar.
Inti      :
SB menjlskan cara melakukan kayagatasati
-      Memperhatikan gerak gerik tubuh
-      Memperhatikan keluar masuknya nafas
-      Mempehatikan 32 bagian tubuh
-      Perenungan thp  mahabhuta
-      Perenuangan thp 10 asubha
10 manfaat perenungan thp badan jasmani
1.  Seorg siswa dpt mengatasi kebencian
2.   Seorg siswa dpt mengatasi rasa takut, ngeri
3.  Seorg siswa dpt mengatasi hawa dingin, lapar & haus
4.  Berdiam dlm jhana
5.  Mempuny iddhividhi
6.  Mempuny dibhasota
7.  Mpy kemampuan membaca pikian org lain
8.  Pubbenivasatinana
9.  Dibacakkhu
10.              Merealisasi cotovimutti & pannavimutti
121.           
122.           
123.           
124.           
125.           
126.          DANTHABUMI S.
Tmpt : Kalandakanivapa
LB : Berkenaan dgn pertanyaan dr Pangeran Jayasena kpd smnr Aciravata bhw pr B. yg tinggal di sini rajin & wapd menguasai & memusatkan pikiran.
Inti : Smnr Aciravata menerangkan Dhmm yg pernah didengar & dikuasai. P.Nagasena tdk memahami akhirnya pergi meninggalkan  Smnr. Aciravata.
Alasan Pangeran Jayasena tdk memahami Dhmm:
Krn P.Jayasena hidup di tengah2 kesenangan duniawi, menikmati & diganyg keinginan duniawi, dimakan o\ dendam keinginan duniawi. Dhmm yg diberikan smnr hanya dpt diketahui o\ Nekhama, dilihat, & direalisasi melalui Nekkhama (pelepasan duniawi).
SB. Mengibaratkan dgn 2 binatang yg jinak & tdk jinak:
Binatang yg jinak dpt berjln seperti binatang jinak yg berjln sedangkan binatang yg blm jinak tdk dpt berjln spt binatang yg sdh jinak.
SB memberikan juga perumpamaan spt : Seorg yg naik ke atas batu karang yg besar dpt melihat danau, semak belukar & pemandangan yg indah.
SB muncul di dunia sama halnya dgn penjinak binatang dgn kekuatan Dhmm yg indah pd awalnya, pertengahan, & akhir. Mengumandangkan kehidupan suci yg murni & sempurna serta dgn ungkapan yg benar.
SBmendisiplinkan pr B. dgn 18 cara:
1.  Meninggalkan hidup sbg perumah tangga.
2.  Melaksanakan Dasa Sila
3.  Melaksanakan Patimokkha
4.  Menjaga pintu2 indera
5.  Mengetahui takaran yg tepat dlm besantap
6.  Memiliki kewaspdan
7.  Memiliki perhatian & pengertian penuh
8.  Berdiam di tmpt yg sunyi
9.  Meninggalkan panca Nivarana
10.                          Melatih pd Nupassana 4
11.                          Berdiam dlm jhana I
12.                          Berdiam dlm jhana II
13.                          Berdiam dlm jhana III
14.                          Berdiam dlm jhana IV
15.                          Mencapai Pubenivasanussatinana
16.                          Mencapai Cutupapatanana
17.                          Mencapai Dibbacakkhu
18.                          Mencapa Asavakkhayanana
SB menerangkan kematian yg jinak & blm jinak (jinak telah melenyapkan kekotoran/noda2 batin, blm jinak/ blm melepaskan noda/kekotoran batin).
127.           
128.          ANURUDDHA S. (M.III.17.127)
LB: Khotbah ini dibabarkan o\ B. Anuruddha berkenaan dgn pertanyaan tukang yg bernama Pancakanga. Ttg perbedaan atau persamaan pembebasan batin tanpa batas (Apamannacetovimuti) dgn pembebasan batin agung (Mahagatcetovimuti).
Tmpt : Di Jeta, Taman milik Anathapindika, Savatthi.
Intinya:
1.  Pembebasan batin tanpa batas ialah seorg B. yg memancarkan Metta, Karuna, Mudita, & Upekha keseluruh penjuru dunia denngan pikiran yg diliputi o\ cinta kasih yg sama & bebas dari kebencian.
2.  Pembebasan batin  yg Agung ialah seorg yg bertujuan menyebarkan  keagungan pd area atau naungan tertentu (dlm wilayah tertentu atau terbatas).
3.  B. Anuruddha menjlskan 4 macam kelahiran suatu Mahkluk-mahkluk
a.   Seseorg yg hidup dgn bertujuan memancarkan Cahaya Terbatas, stlh kematiannya ia akan terlahir kembali di alam pr Deva Cahaya terbatas (Paritabha)
b.  Seseorg yg hidup dgn bertujuan memancarkan Cahaya  Tanpa Batas, stlh kematiannya ia akan terlahir kembali di alam pr Deva Cahaya Tanpa Batas (Appamanabha)
c.   Seseorg yg hidup dgn bertujuan memancarkan Cahaya Tercemar, stlh kematiannya ia akan terlahir kembali di alam pr Deva Cahaya tercemar (Sankhilitthabha)
d.  Seseorg yg hidup dgn bertujuan memancarkan Cahaya Cemerlang, stlh kematiannya ia akan terlahir kembali di alam pr Deva Cahaya Cemerlang (Parisuddhabha)
129.          Upakkilesa S. = cara u/ mengakhiri kebencian
Diawali dgn sinopsis/ringkasan krn S. ini dibabarkan SB pd org yg berbeda & tmpt yg berbeda
S. ini menunjukkan pengaruh besar dari pencemaran terhadap pembicaraan & tingkah laku di masy.
1.  pencemaran dari pembicaraan: fitnah, musik, cek-cok.
2.  pencemaran tingkah laku: bertengkar.
9)      Pencemaran yg menyebabkan kegagalan dlm meditasi, cnth: kemalasan, kekhawatiran, terlalu bersemangat.
I.   Tmpt : di Gosali Rama, Kosambi
LB : Berkenaan dgn B. yg berdiam di kosambi sering bertengkar, cek-cok yg sengit, saling menyerang dgn perkataan yg menyakitkan.
Inti :
a)  SB memberikan nasehat agar pr B menghindari pertengkaran, percek-cokaan & perselisihan
b) SB memberikan nasehat kpd pr B ttg cara u/ mengakhiri kebencian dgn tdk membalas kebencian terdpt dlm dhamapd bab I ayat 5
c)  SB menerangkan jika kamu menemukan org yg membawa kemajuan batin maka jlnlah bersama2 dgnnya, ttp jika kamu tdk menemukannya maka jlnlah kamu sndrian di dlm hutan. (Nana, Ghama, Pinggiran hutan)
II.Tmpt : Balakalonakara
LB : Berkenaan dgn B.Bhagu yg tinggal di pedusunan Balakalonakara yg tdk mempuny masalah, menyenangkan, keadaan baik dlm berpindpta.
Inti:SB mengajarkan, menganjurkan, menggugah/memotivasi hati pr B ttg B.Bhagu dgn pembicaraan Dhmm berkenaan dgn Saraniya. Pikiran, ucapan, perilaku penuh dgn cinta kasih & membagi hasil dari berpindpta.
III.             TmptPacinavamsadaya
LB : Berkenaan dgn B.Anurudha, B.Nandiya, B.Kimbila yg berdiam di Pacinavamsadaya yg saling membantu, menghormati, rukun/tdk ada pertengkaran, seperti air susu dgn air saling memandang dgn mata yg baik.
Inti:
1.  ke-3 B. mengembangkan Saraniya Dhmm & mengembangkan cinta kasih dlm pikiran, ucapan & perbuatan.
2.  ke-3 B. selalu mengendalikan diri/samvara.
3.  SB menerangkan cara menerima & menghormat kehadiran B. yg senior.
Cara menghormat B. senior :
1)  Mengambil patta & civara/Sanghathi
2)  Seorg lagi menyiapkan tmpt duduk u/ SB atau B.senior
3)  B. yg lain menyiapkan air u/ mencuci
4)  Bersama2 memberikan hormat dgn bernamaskara
5)  Duduk dgn tenang di samping SB/B.senior
Aktifitas keseharian B.senior:
1)  B. yg pertama kali datang stlh berpindpta, menyiapkan tmpt duduk
2)  B. yg kedua datang stlh berpindpta, menyiapkan air u/ minum.
3)  B. yg ketiga datang stlh berpindpta menyiapkan air u/ mencuci patta & kaki
4)  Membuang & meletakkan keranjang sampah pd tmptnya (membuang ke tmpt yg tdk ada tumbuh2an/ ke dlm air)
5)  Membersihkan ruang makan
6)  Membersihkan tmpt u/ mandi & mengurasnya
7)  Bila tmpt air berat maka memanggil teman sepenghidupan luhur u/ bergotong royong dgn isyarat tangan
SB menerangkan hal2 yg menyenangkan yg dipero\ stlh pr B. berdiam diri (bermeditasi)
1)  Berdiam dlm Jhana I
2)  Berdiam dlm Jhana II
3)  Berdiam dlm Jhana III
4)  Berdiam dlm Jhana IV
5)  Berdiam dlm Arupa Jhana
Hal2 yg menyebabkan kegagalan meditasi :
1)  Obhasa (sinar) & bentuk-bentuk (rupa)
2)  Vicikiccha (keragu-raguan)
3)  Kurang perhatian (Amanasikara)
4)  Kelesuhan & mengantuk (Thinamiddha)
5)  Kegelisahan (Chambitatta)
6)  Kegembiraan (Ubbilla)
7)  Kelembaman (Dutthulla)
8)  Terlalu bersemangat (accaraddhaviriya)
9)  Tdk bersemangat (atilinaviriya)
10)              kerinduan (abhijappa)
11)              Pencerapan yg berbeda (nanattasanna)
12)              Terlalu banyak meditasi (atinijjhayitatta)
130.           
131.           
132.          BHADDEKARATA S.
Tmpt : Jeta, Savatthi
LB : SB menguraikan sebuah ringkasan & penjlsan ttg Bhadekaratta (seorg yg mempuny sbh keberuntungan).
Inti :
1)  SB menjlskan bila seorg mengenang kembali masa lalu. (Berpikir) membiarkan dirinya menikmati pencakhanda di masa lalu. (Vipassana).
2)  SB menjlskan bila seorg tdk menghidupkan masa lalu. (Berpikir) tdk membiarkan dirinya menikmati pancakhanda di masa lalu.
3)  SB menjlskan bila seorg mengharapkan masa yg akan datang (berpikir) membiarkan dirinya menikmati pancakhanda di masa yg akan datang.
4)  SB menjlskan bila seorg tdk mengharapkan u/ masa mendatang  (Berpikir) tdk membiarkan dirinya menikmati pancakhanda di masa yg akan datang.
5)  SB menjlskan bila seseorg dikalahkan Dhmm2 pd saat skrg, tdk terpelajar, tdk mempuny rasa hormat terhadap Sappurisa (org yg menjlnkan sila), tdk berdisiplin dgn Dhmm melihat Pancakhanda sebagai aku (Atta), aku memiliki pancakhanda, aku di dlm pancakhanda.
6)  SB menjlskan bila seseorg tdk dikalahkan Dhmm2 pd saat skrg: “Terpelajar, mempuny rasa hormat terhadap pr Ariya, berpengatuhan Ariya Dhmm, mempuny rasa hormat, terhadap Sappurisa, berdisiplin dgn Dhmm, tdk melihat pancakhanda sbg aku (Atta), tdk ada aku memiliki pancakhanda, tdk ada aku di dlm pancakhanda.
Janganlah seorg mengenang kembali masa lalu atau mengharapkan u/ masa yg akan datang, masa lalu telah berlalu, masa mendatang blm dicapai. Sebaiknya ia melihat dgn bijaksana setiap Dhmm pd saat skrg ini.
Kerjakan tugas itu hari ini siapa tahu hari besok kita mati, tak ada tawar menawar dgn kematian, yg dpt menahan & menolak kedatangannya.
133.          ANANDABHADDEKARATTA S. (M.III.14.132)
Tmpt : Di Jeta, Savatthi
LB : Khotbah ini dibabarkan o\ B. Ananda dgn kehendak sndri mengulang ttg uraian & analisa dari Bhaddekaratta S..
Intinya :
2    Seorg siswa hendaknya tdk mengenang kembali masa lalu atau menngharapkan masa yg akan datang.
a.   Bgm siswa menngenang kembali masa lalu? (berfikir), saya mempuny jasmani (rupa), emikian di masa lalu, perasaan (vedana), pencerapan (sanna), bentuk-bentuk pikiran (sankhara), & dia membiarkan dirinya u\ menikmati hal itu (berfikir), saya mempuny & kesadaran (vinnana) demikian di masa lalu, & dia membiarkan dirinya u\ menikmati hal itu.
b.  Bgm  seorg siswa tdk menghidupkan masa lalu?  berfikir), saya mempuny jasmani (rupa)  demikian dimasa lalu, & dia tdk membiarkan diriya u\ menikmati hal itu. Mempuny perasaan, pencerapan, bentuk-bentuk pikiran & kesadran demikian di masa lalu, daan dia tdk membiarkan dirinya u\ menikmati hal itu.
c.   Bgm  seorg siswa tdk menghidupkan masa yg akan datang?  berfikir), saya mungkin mempuny jasmani demikian dimasa mendatang, dia membiarkan dirinya u\ menikmati hal itu. & dia juga  berfikir mungkin saya mempuny perasaan, pencerapan, bentuk-benntuk pikiran & kesadaran demikian dimasa mendatang, dia membiarkan dirinya u\ menikmati hal itu.
d.  Bgm  seorg siswa tdk menghidupkan masa yg akan datang?  berfikir), saya mungkin mempunybentuk demikian dimasa mendatang, & ia tdk membiarkan dirinya u\ menikmati hal itu. & ia juga berfikir mungkin say mempuny perasaan, pencerapan, bentuk-bentuk pikiran & kesadaran demikian dimasa mendatang & ia tdk membiarkan doirinya menikmati hal itu.
2.  SB Menjlskan ttg siswa yg terkalhakan & tdk terkalahkan o\ Dhmm pd saat skrg?
a.   Siswa yg terkalahkan o\ Dhmm pd saat skrg
-      Org biasa yg tdk terpelajar
-      -Tdk mewmpunyai rasa hormat terhadap pr Ariya,
-      -Tdk disiplin
-      -Tdk mempuny rasa hormat terhadap org baik,
-      -Tdk berpengetahuan & tdk berdisiplin dgn Dhmm mereka
-      Melihat Pancaskhanda sebagai aku.
b.  Siswa  yg tdk terkalahkan  o\ Dhmm-Dhmm pd saat skrg
-      Org Ariya yg terpelajar
-      Mempuny rasa hormat terhadap pr AriyaDisiplin
-      Mempuny rasa hormat terhadap org baik
-      Berpengetahuan & berdisiplin dgn Dhmm mereka.
-      Tdk melihat Pancaskhanda sebagai Aku.
134.           
135.           
136.          CULA KAMMAVIBHANGA S.
Tmp : vihara Jeta,taman milik anatthapindika
LB : Berkenaan dg pertanyaan pemuda bernama Subha To Deayya Putta kpd S.B ttg alasan & penyebab shg diantara manusia ada yg rendah & tinggi martabatnya.
Inti :
1.  S.B menguraikan ajaran ttg alasan diantara manusia ada yg rendah & tinggi martabatnya. Setiap makhluk memiliki kamma sndri (kamadayada), terlahir dari karmanya sndri(kamayoni), kama sbg keluarganya sndri (kamabhandu), kamma sbg pelindung (kamapatisarana).
2.  S.B menguraikan penyebab org berusia pendek & panjang,sakit & sehat, tak berpengaruh & berpengaruh, miskin & kaya,hina & terhormat, bodoh & bijaksana.
v Jln yg mengarah pd usia pendek yaitu: gemar membunuh makhluk hidup, gemar membantai makhluk hidup, pemukul & kejam pd makhluk hidup tak berbelas kasihan pd semua makhluk.
v Jln yg mengarah pd kesakitan / sering menderita sakit yaitu: srg menghakimi mh lain & menyiksa mh dg tongkat&pisau.
v  Jln. yg mgh pd keburukan rupa yaitu: dlnya mdh mrh, kesal, gusar, jengkel, benci, &bengis.
v JL yg mgh pd org yg tak penting, mdh iri hati pd keberuntungan orla, kehormatan yg dimiliki orla, pujian & persembahan orla.
v Jl yg mgh pd mjd org miskin ,tdk mbrk makanan, minuman, pakaian / jubah & obat-obatan kpd samana & ormis.
v JL.yg mgh u mjd org bermartabat rendah, keras kpl, tdk menghormati org yg ptt dihormati.
v JL yg mgh u mjd org bdh, tdk bergaul dg org yg bijaksana, tdk mengunjungi samana u menerima nasihat yg baik.
Catatan: u JL yg baik, uraian diatas dibalik.
137.           
138.           
139.           
140.           
141.           
142.          SACCA VIBHANGA S. (M.III.XIV.141)
Tmpt : Taman Rusa Isipatana
LB : berkenaan dgn pertanyaan SB yg tiada bandingnya & tak dpt diajarkan o\ siapapun di dunia ini, ttp telah diajarkan o\ Sang Tathagata.
Intinya :
B. Sariputta menjlskan 4 kebenaran Ariya :
1.  kebenaran Ariya ttg kesedihan yg sangat mendlm
2.  kebenaran Ariya ttg munculnya kesedihan yg mendlm
3.  kebenaran Ariya ttg berhentinya kesedihan yg sangat mendlm
4.  kebenaran Ariya ttg sumber yg memimpin menuju berhentinya kesedihan yg mendlm
ket:
1.  kesedihan = dukkha
2.  muncul kesedihan = sebab dukkha
3.  berhentinya kesedihan = berhentinya dukkha
4.  sumber berhentinya kesedihan = jln lenyapnya dukkha.
143.          DAKKHINA-VIBHANGA S. (M.III.IV.142)
(Percakapan mengenai analisa dana)
Tmpt: Ditengah suku Sakya, Vihara Nigrodha dekat Kapilavattu
LB: Berkenaan dgn  putrid Maha rajapati Gotami yg ingin mempersembahkan jubah yg dipotong & djahit sndri kpd SB ttp o\ SB disarankan u\ didanakan kpd Sangha.
Intinya :
1.  SB menjlskan ttg 14 jenis dana yg dibedakan kpdpribadi-pribadi yaitu
1)  Tathagata (samma samSB)
2)  Pacceka SB
3)  Arahatta Phala
4)  Arahatta Magga
5)  Anagami Phala
6)  Anagami Magga
7)  Sakadagami Phala
8)  Sakadagami Magga
9)  Sotapanna Phala
10)              Sotapanna Magga
11)              Org yg sudah lepas atau tanpa kemelekatan terhadap kesenangan indriawi
12)              Org yg memiliki kebiasaan moral yg baik
13)              Org yg memiliki kebiasaan moral yg buruk
14)              Binatang
2.  SB menjlskan ttg 7 macam dana u\ Sangha
a.   Org yg memberikan dana u\ Sangha B./B.ni dgn SB sebagai pemimpin
b.  Org yg memberikan dana u\ Sangha B./B.ni stlh SB Parinibbhana
c.   Org yg memberikan dana u\ Sangha  B.
d.  Org yg memberikan dana u\ Sangha B.ni
e.   Org yg memberikan dana sambil berkata “mohon mengirimkan beberapa B./B.ni dari Sangha yg khusus u\ saya”
f.   Org yg memberikan dana sambil berkata “mohon mengirimkan beberapa B. dari Sangha yg khusus u\ saya”
g.  Org yg memberikan dana sambil berkata “mohon mengirimkan beberapa B.ni dari Sangha yg khusus u\ saya”
3.  SB menjlskan 4 penyucian karena dana
a.   Dana yg disucikan o\ penerima bukan o\ pemberi
b.  Dana yg disucikan o\ pmberi bukan o\ penerima
c.   Dana yg tdk disucikan o\pemberi & penerima
d.  Dana yg disucikan o\ pemberi & penerima
4.  Syarat-syarat agar dana memberikan manfaat yg besar yaitu
a.   Penerima dana memilih moral yg baik
b.  Pemberi dana memiliki moral yg baik
c.   Dana didpt dgn cara yg benar
d.  Memberi dana dgn pikiran baik pd saat, seblm dan stlh memberi dana
144.          ANATAPINDIKOVADA S.
Tmpt : Jeta
LB : Berkenaan dgn perumah tangga Anatapindika yg mengutus kawan baiknya u/ memberitahu kpd SB & B. Sariputta bahwa diri Anatapindika sedang sakit prh & menderita (yg bisa datang B. Sariputta & B. Ananda.
Inti :
1)  B.Sariputta & B. Anada sebagai pengiring datang ke rumah Anatapindika mengharap agar Anatapindika lebih sehat, merasa nyaman & rasa sakitnya tdk  meningkat
2)  B.Sariputta memberikan nasehat agar Anatapindika melatih dirinya :
a)  Tdk melekati landasan indera
b)  tdk melekati pd wujud, bentuk² dari pd indera
c)  tdk melekat pd kesadaran indera
d) tdk melekat pd kontak indera
e)  tdk melekat pd perasaan yg timbul dari indera
f)   tdk melekat pd unsur tubuh
g)  tdk melekat pd nama (batin)
h)  tdk melekat pd pencapaian Arupa Jhana
Penegasan
B. Sariputta mebrika nasehat agar Anatapindika tdk melekat dgn apa yg dilihat, didengar, dirasa, dikenali, & dipikirkan o\ batin.
3)  Anatapindika memohon kpd B.Sariputta agar ajaran tersebut dibabarkan kpd perumah tangga yg berjubah putih.
4)  Anatapindika terlahir di alam dewa (Tusita). Stlh menjadi dewa Anatapindika menerangi hutan Jeta & mengumandangkan syair ttg kesucian diri seseorg tdk bergantung pd kelahiran/keturunan, kekauaan, jabatan yg melekat ttp pd perilaku ucapan, pikiran yg sesuai dgn Dhmm.
145.           
146.           
147.           
148.           
149.          CHACHAKKA S. (M.III.XV.148)
Tmpt: SB kpd pr B. di Jeta, Savatthi
LB:
1)  Kemauan SB sndri membabarkan Dhmm, ttg Dhmm yg indah pd awalnya, pertengahan & pd akhirnya dgn arti & ungkapan yg benar.
2)  SB memberitahukan kehidupan suci yg sangat sempurna & murni.
3)  Adanya 60 B. yg masih memiliki noda batin & telah mengenal ttg 36 hal u/ hidup suci.
Intinya: Adanya beberapa unsur & klmpk u/ hidup suci yg sifatnya tdk kekal (anatta), yaitu :
1)  adanya 6 unsur dlm diri (indria)
2)  adanya 6 unsur luar diri (ramana)
3)  adanya 6 unsur klmpk kesadaran (vinnana)
4)  adanya 6 unsur klmpk kontak (phassa)
5)  adanya 6 unsur klmpk perasaan (vedana)
6)  adanya 6 unsur klmpk keinginan (tanha)
Kesimpulan :
Seorg siswa yg terdidik harus bersikap seimbang terhadap hal-hal tersebut, sehingga keinginannya lenyap & ia telah terbebas. Ia mengerti : kelahiran telah tiada, hidup suci harus dijlni, apa yg harus dikerjakan telah dilaksanakan & tiada lagi yg akan muncul.
150.           
151.          NAGGARAVINDEYYA S. (M.III.XV.150)
Tmpt :   Dikotbahkan o\ SB u\ pr perumah tangga & pr penduduk di desa Naggaravinda, Kosala.
LB:Dikhotbahkan SB kpd penduduk atau perumah tangga di desa Naggaravinda, Kosala berkenaan dgn kehendak SB u\ membabarkan ttg perbedaan perumah tangga, samana & Brahmana yg baik & tdk baik atau tdk pantas & pantas u\ di hormati & di jujung serta dimuliakan
Intinya  :
1)  Seorg perumah tangga, samana, Brahmana yg tdk pantas dihormati, di junjung & dimuliakan o\ mereka yg blm terbebas dari nafsu yg rendah, kebencian & kegelapan batin yg berkenaan dgn bentuk – bentuk yg diterima o\ panca indera & disertai dgn pikiran, ucapan & perbuatan badan jasmani yg tdk baik.
2)  Seorg perumah tangga, Samana, Brahmana yg pantas dihormati, dujunjung & dimuliakan adalah mereka yg sudah terbebas dari nafsu rendah, kebencian & kegelapan batin yg berkenaan dgn bentuk – bentuk yg diterima o\ panca indria & disertai dgn pikiran, ucapan & perbuatan badan jasmani yg baik.
Kesimpulan
-      Yg pantas dipuja pr samana & brahmana yg telah terbebas dari nafsu rendah & kegelapan batin.
-      Yg tak pantas dipuja pr samana & brahmana yg tdk terbebas atau masih terikat pd nafsu rendah & kegelapan batin
152.           
153.           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar