Selasa, 22 Mei 2012

Bodhisatva





Bodhisattva
1. Pengertian Bodhisattva
            Bodhisattva ialah calon Buddha atau seseorang yang bercita-cita dan bertekad untuk manjadi Buddha. Kalau seorang Bodhisattva hendak menjadi Buddha terlebih dahulu ia harus terlahir sebagai manusia. Untuk mencapai Ke-Buddha-an, Bodhisattva harus melaksanakan Sepuluh Paramita (kesempurnaan) yaitu,
1)      Dana               : beramal                                   6)  Khanti                    : kesabaran
2)      Sila                  : moralitas                                 7)  Sacca                     : kebenaran
3)      Nekkhama       : pelepasan                               8)  Addhitthana           : tekad
4)      Panna              : kebijaksanaan                        9)  Metta                     : cinta kasih
5)      Viriya              : semangat                               10)  Upekkha                  : keseimbangan batin

Tapi dalam pertemuan kali ini lebih ditekankan tentang Sifat-Sifat Luhur yang ada pada Bodhisattva yang disebut Sad Paramita.

2. Sad Paramita
            Untuk menjadi Bodhisattva, seseorang harus memiliki sifat-sifat luhur yang disebut Paramita. Terdapat enam sifat luhur yang ada pada hati nurani seorang Bodhisattva yang memberikan kebahagiaan yang disebut Sad Paramita. Yaitu,
1)      Danaparamita
Adalah sifat luhur yang senantisa mendorong seorang untuk beramal, berkorban untuk kepentingan orang lain, terutama orang yang menderita. Empat Macam Dana:
a)      Dhammadana adalah amal kebajikan pengorbanan untuk kepentinga dharma, untuk kebenaran atau agama. Sabbadana Dhammadana Jinati adalah pengorbanan untuk kepentingan agama, kebenaran mengatasi pengorbanan lainnya. Mereka yang menberikan Dhammadana adalah Sang Buddha, para anggota Sangha, dan para Dhamma Duta (Dhamma Katika).
b)      Attidana adalah amal kebajikan, pengorbanan dalam wujud pengorbanan diri sendiri. Mereka yang melaksakan Attidana adalah para Bodhisattva.
c)      Mahatidana adalah pengorbanan jiwa dan raga, demi untuk kepentingan Bangsa dan Negara. Mereka  yang melaksakan Mahatidana adalah para Pahlawan yang telah gugur membela Bangsa dan Negaranya.
d)      Amisadana adalah pengorbanan amal kebajikan dalam bentuk harta benda, uang, donor darah, mata, ginjal, dan jantung.
2)      Silaparamita
Adalah sifat-sifat luhur yang ada di dalam hati nurani kita yang senantiasa mendorong kita untuk berbuat baik. Agar kita dapat melaksakan Sila, kita harus mempunyai  perasaan Hiri dan Otapa. Hiri artinya perasan malu berbuat jahat. Sedangkan Otapa artinya perasaan takut terhadat akibat perbuatan jahat yang kita lakukan.
3)      Viryaparamita
Adalah sifat-sifat luhur yang ada di dalam hati nurani kita yang senantiasa mendorong kita agar selalu semangat dan aktif berkarya, bekerja, dan belajar.
4)      Khantiparamita
Adalah sifat-sifat luhur yang ada di adalam hati nurani kita, yang senantiasa mendoorng kita agar senantiasa tegar dan sabar menghadapi segala macam masalah dan tantangan.
5)      Dhyanaparamita
Adalah sifat-sifat luhur yang ada di adalam hati nurani kita, yang senantiasa mendoorng kita untuk mengheningkan cipta, bermeditasi sehingga dapat diketahui bahwa manusia itu pada dasarnya adalah satu atau sama. Dari Dhyanparamita akan timbul perasaan tenggang rasa.
6)      Prajnaparamita
Adalah sifat-sifat luhur yang dapat dicapai setelah memiliki kelima Paramita di atas. Prajnaparamita adalah sifat luhur yang senantiasa mendorong kita untuk senantiasa berfikir, berkata dan berbuat yang bijaksana.
            Demikianlah sifa-sifat seorang Bodhisattva, dimana kita juga dapat memilikinya, kalau kita mangembangkan Paramita yang ada pada hati nurani kita, yang senantiasa membahagikan kita semua.

Referensi:
Wahyono, Mulyadi. 2002. Pokok-Pokok Dasar Agama Buddha. Jakarta: Departemen Agama R.I.
Widya, Dharma K. 2005. Komplisi Istilah Buddhis. Jakarta: Yayasan Dana Pendidikan Buddhis
            Nalanda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar