DHAMMACETIYA SUTTA (M.II.IX.39)
T4 :Medalumpa, Sakya
T4 :Medalumpa, Sakya
LB : Berkenaan dgn raja Pasenadi dari Kosala yg memberikan penghormatan yg menunjukkan persahabatan serta kerendahan hati dr SB yg menakjubkan.
Intinya :
Peringatan bagi Dharma yg merupakan prinsip-prinsip
1.Para siswa SB menjalani kehidupan luhur sila yang sempurna
2.Menjalani kehidupan luhur dlm kerukunan dan kesatuan bagaikan susu dgn air
3.Menjalani kehidupan luhur dg kesukacitaan, sederhana, tindak tanduknya dan menerima yg diberikan orla dgn tenang
4.Menjalani kehidupan luhur dg penuh kedisiplinan
5.Menjalani kehidupan luhur dg penuh semangat & membuktikan sendiri dr ajaran SB
6.Menjalani kehidupan luhur dg penuh pengendalian diri, rajin mentap dlm pengasingan
7.Menjalani kehidupan luhur dg kerendahan hati & mengalami hasil nyatadari ajaran SB
CULAKAMMAVIBHANGA SUTTA (M.III.XIV.135)
T4 : Jetavana Savathi
LB: Dibaba rkan SB kpd seorang pemuda bernama Subha Todeyyaputta berkenaan dgn pertanyaan Subha Todeyyaputta ttg alasan penyebabnya shg diantara manusia ada yg rendah & tinngimartabatnya, ada orang yg berusia panjang & pendeh, sakit & sehattak berpengaruh dan berpengaruh, miskin & kaya, hina & hormat bodoh& bijaksana.
Intinya :
1.SB menjelaskan bahwa setiap makhluk
- Memiliki karmanya sendiri
- Pewaris kammanya sendiri
- Kamma sebagai tempat kelahiran mereka sendiri
- Kamma sebagai keluarga
- Kamma sebagai pelindung mereka
Penyebab :
1.Usia pendek
Menjadi pembunuh makhluk hidup, pembantai, tangan selalu berlumuran darah, pemukul, kejam, tak berbelas kasihan kpd semua makhluk.
2.Usia Panjang
Menghindari pembunuhan makhluk hidup, meletakan pemukul dan pisau, penuh pertimbangan dan cinta kasih serta kasih sayang terhadap kesejahteraan semua makhluk.
3.Penyakit
Menghakimi makhluk lain dengan tanganya, pemukul dgn tongkat/pisau.
4.Kesehatan
Menghindari penghakiman makhluk lain dengan tanganya, pemukul dgn tongkat/pisau.
KAYAGATASATI SUTTA (M.III.XII.119)
T4 :: Jetavana,savathi
LB : Berkenaan dgn ketakjuban & kekaguman dr para Bhikkhu thp yg dikatakan SB ttg perhatian seksama thp badan jasmani, yg apabila dikembangkan & dipraktekkan akan menghasilkan pahala yg besar.
Inti :
1.SB menjelakan cara melakukan kayagatasati
- Memperhatikan gerak gerik tubuh
- Mempehatikan 32 bagian tubuh
- Perenungan thp mahabhuta
- Perenuangan thp 10 asubha
10 manfaat perenungan thp badan jasmani
a. Seorang siswa dpt mengatasi kebencian
b. Seorang siswa dpt mengatasi rasa takut, ngeri
c. Seorang siswa dpt mengatasi hawa dingin, lapar & haus
d. Berdiam dlm jhana
e. Mempunyai iddhividhi
f. Mempunyai dibhasota
g.Mpy kemampuan membaca pikian orang lain
h.Pubbenivasatinana
i. Dibacakkhu
j. Merealisasi cotovimutti & pannavimutti
DHANANJANI SUTTA (M. II.X.197)
T4 : Bukit Dakhina, kalakandakanivapa, rajahaga
LB: Berkenaan dgn Brahmana Dhananjani yg tidak memiliki kewaspadaan setelah kematian istri pertamanya yg memiliki keyakinan thp sang Triratna, sedangkan istrinta yg kedua tidak memiliki keyakinan thp Tiratana.
Intinya :
1.Bhikkhu sariputra memberikan wejangan kpd Dhananjani bahwa seorang yg demi orang tua, istri & anaknya, para Bhikkhu, para pembantu serta para tamu berprilaku tak sesuai dg Dhamma adh tidak baik. Tetapi seorang yg demi orang tua, istri & anaknya, para pembantu serta para tamu berperilaku sesuai dg Dhamma adh baik.
2.Bhikkhu Sariputra mengarahkan Brahmana Dhananjani ttg alam* yg lebih tinggi dari alam* rendah.
3.Bhikkhu Sariputra menjelaskan jalan kealam Brahma yaitu dg mengembangkan Brahma vihara.
UPAKILESA SUTTA (M.III.XIII.128)
T4 : Ghositarama, kosambi, rajagaha & pacinavamadaya
LB: berkenaan dg pertengkaran & percekcokkan saling menyerang dg perkataan yg menyakitkan diantara para Bhikkhu di Kosambi serta ketidaksempurnaan yg mengakibatkan kegagalan dlm meditasi.
Intinya :
1.Sb memberikan nasehat kpd para Bhikkhu yg beselishagar menghentikan perselisihan & pertengkaran
2.SB mengeajarkan tth kekotoran-kekotoran mental (upakilesa) yg menjadi sebab-sebab hilangnya sinar* (Obhasa) & bentuk* (rupa) dlm meditasi ;
- kurang pehatian
- kelesuan & ngantuk
- kegelisahan
- kegembiraan
- kelembaman
- terlalu semangat
- tidak bersemangat
- kerinduan
- pencerapan yg berbeda
- terlalu banyak meditasi
3.SB mengajarkan ttg penanggulangi yaitu dg mengembvangkan mediatsi dlm 3 cara utk meninggalkan ketidaksempurnan pikiran ;
a. Mengembangkan meditasi dg vitakka & vicara
b.Mengembangkan meditasi tanpa vitakka ttp dg vicara
c. Mengembangkan meditasi tanpa vitakka & tanpa vicara
d. Mengembangkan meditasi dg piti
e. Mengembangkan meditasi tanpa piti
f. Mengembangkan meditasi bersama sata (satasukkha) & upekkha
BHADEKARATTASUTTA(M.III.XIV.131)
Dibabarkan Sang Buddha kepeda para Bhikkhu di Jetavana, Savathi.
LB : Atas kehendak sendiri Sang Buddha menjelaskan tentang Bhadekatta (ia yang memiliki keberuntungan yang melekat) yang mampu mendorong, membangkitkan dan menyenangkan semangat para Bhikkhu dalam menjalankan kehidupan suci melalui praktek Vipassana.
Inti : Hendaknya seorang siswa tidak mengenang kembali masa lampau dan mengharap untuk masa mendatang. Hendaknya seorang siswa merenungkan dengan kebijaksanaan Dhamma dari saat ke saat terhadap gerak gerik panca khanda
1.Bagaimana dia mengenang kembali masa lalu ?
Doa membiarkan dirinya untuk menikmati panca khanda
2.Bagaimana dia tidak menghidupkan masa lalu ?
Dia tidak membiarkan dirinya untuk menikmati panca khanda masa lalu.
3.Bagaimana dia mengharapkan untuk masa yang akan datang ?
Dia membiarkan dirinya menikmati dan mengharapkan panca khanda dimasa datang.
4.Bagaimana dia tidak mengharapkan untuk masa yang akan datang ?
Dia tidak membiarkan dirinya menikmati dan mengharapkan panca khanda dimasa yang akan datang
5.Bagaimana seorang siswa tak terkalahkan oleh Dhamma pada saat sekarang ?
Ada 10 hal yaitu
a. Orang arya yang terpelajar
b. Mempunyai rasa hormat terhadap para arya
c. Berpengetahuan arya Dhamma dan disiplin
d. Mempunyai rasa hormat terhadap orang baik
e. Berpengetahuan dan disiplin dengan Dhamma
f. Tidak melihat jasmani sebagai aku yang kekal
g. Tidak melihat perasaan sebagai aku yang kekal
h. Tidak melihat pencerapan sebagai aku yang kekal
i. Tidak melihat bentuk-bentuk pikiran sebagai aku yang kekal
j. Tidak melihat kesadaran sebagai aku yang kekal
6.Bagaimana seorang siswa yang terkalahkan oleh Dhamma saat sekarang ?
Ada 10 hal yaitu :
a. Orang biasa yang tidak terpelajar
b.Tidak memiliki rasa hormat kepada para arya
c. Tidak berpengetahuan arya Dhamma dan tidak disiplin
d. Tidak memilki rasa hormat terhadap orang baik
e. Tidak berpengetahuan dan berdisiplin dengan Dhamma
a. Melihat jasmani sebagai aku yang kekal
b.Melihat perasaan sebagai aku yang kekal
c. Melihat pencerapan sebagai aku yang kekal
d. Melihat bentuk-bentuk pikiran sebagai aku yang kekal
e. Melihat kesadaran sebagai aku yang kekal
Bhadekarata adalah tidak merenungkan hal masa lalu maupun yang akan datang, melainkan merenungkan segala aktivitas panca khanda dari saat ke saat dengan rajin atau merenungkan Dhamma pada saat sekarang.
ANGULIMALA SUTTA (M.II.IX.86)
Dibabarkan Sang Buddha di Vihara Jetavana taman milik Anathapindika, Savathi
LB: berkenaan dengan keresahaan yang terjadi dikerajaan Kosala yang disebabkan adanya seorang pembunuh bernama Ahimsaka.
Intinya :
- Sang Buddha menakhlukkan Ahimsaka dengan kekuatan Iddhi.
- Angulimala kemudian menjadi samana, dan akhirnya mencapai tingkat kesucian namun ia masih memperoleh akibat karma buruknya.
MAGANDIYA SUTTA (M.II.VIII)
T4: Hamparan rumput tempat pemujaan api dr keluraga Brahmana Baradvaja
LB: Berkenaan dg pertapa pengembara bernama magandiya yh mpy pandangan bahwa saman gotama adh perusak kehidupan
Intinya :
Dikatakan perusak kehidupan olh Magandiya krn samana gotama, bertindak berlawanan dg ajaran kitab suci yg dianut olh magandiya (berkenaan dgn panca indria)
Pandangan Magandiya :
1.Teling menyenangi suara
2.Hidung menyenangi bau
3.Lidah menyenangi rasa
4.Tubuh menyenangi sentuhan
5.Mata menyenangi bentuk
6.Pikiran menyenangi oyek pikiran
Pandangan Samana Gotama ;
Mengetahui adanya panca inderia, asal mula panca indria, lenyapnya, bahaya, cara utk melepaskan, meningalkan keininan indria, melenyapkan kerinduan pd inderia & hidup tanpa keinginan indria dg pikiran yg tenang. (Mahadukkhakhanda sutta)
PIYAJATIKA SUTTA (M.II.IX.87)
T4 : Jetavana, savathi
LB: Dibabarkan Sb berkenaan dg kepala perumah tangga bernama jatika yg tidak memperhatikan kpd pekerjaan & makanannya, krn anak laki* yg dicintainya meninggal dunia.
Intinya 1.Nasehat SB kepada kepala perumah tangga “segala sesuatu/orang* yg kita cintai * kita kasihi akan membawa kesedihan, ratap tangis, duka cita & kekecewaan”
2.Nasehat SB timbul dg pertengkaran antara raja pasenadi & ratu Malika (ratu malika selalu menghargai kata* SB) ttg mereka yg kita cintai membawa kesedihan, ratapan, sakit, duka cita & kekecewaan ratu malika pergi kpd Brahmana Nalijangha & menyuruhnya utk menanyakan kebenaran kata* SB (SB membenarkan). Dan ratu malika kembali menghadap raja pasenadi.
SUNAKATA SUTTA (M. II.11.105)A
T4 : Kutagatasala, Mahavana, Vesali
LB : Kotbah ini dibabarkan SB kpd Sunakatta Liccaviputta berkenaann dg banyak par Bhikkhu yg menyatakan bahwa tlh dihancurkan khdp suci tlh dijlni, apa yg hrs dikerjakan. Tlh dikerjakan, & tdk ada kelahiran kembali.
Inti :
1.SB mbrkan jawaban kpd SL mengenaia pertanyaan yg tlh diajukan (perihal siswa yg menacapai nibbana) yaitu sbb “seorg BH yg memang benar* tlh mencapai nibbana ttp ada juga yg hanya mampu dirinaynya sendiri dg menilai nibbana scr berlebihan & tdk menyelami nibbana.
2.SB memberikan perumpamaan:
a. Anak panah (Nafsu keinginan)
b.Racun (kebodohan)
c. Luka (6 landasan indera)
d. Pemeriksa (perhatian)
e. Dokter (SB)
f. Pisau (pengertian)
3.SB mengajarkan Dhamma penting yg hrs dilaksanakan utk mcp nibbana:
a. Menghentikan ((melenyapkan 5 saluran nafsu indera)
b.Meniggalkan khdp duniawi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar